ANALISIS KORELASI KADAR CERULOPLASMIN URIN DAN ALBUMIN URIN PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK DAN DM TANPA NEFROPATI = CORRELATION ANALYSIS OF URINE CERULOPLASMIN AND URINE ALBUMIN LEVELS IN DIABETIC NEPHROPATHY PATIENTS AND DIABETES MELLITUS PATIENTS WITHOUT NEPHROPATHY

Nefropati diabetik (ND) merupakan penyebab paling utama dari gagal ginjal stadium akhir. Albumin urin adalah penanda kerusakan glomerulus. Ceruloplasmin adalah protein pembawa tembaga utama dalam darah dan lebih bermuatan negatif daripada albumin, yang membuatnya sulit untuk disaring oleh glomerulus. Konsentrasi cerulopasmin urin meningkat secara signifikan pada kelompok nefropati diabetik dibandingkan dengan kelompok non nefropati diabetik.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar ceruloplasmin urin dan albumin urin pada pasien nefropati diabetik. Penelitian dengan desain cross sectional ini menggunakan sampel penderita DM tipe 2. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 54 sampel yang terdiri dari 30 sampel non ND dan 24 sampel ND. Ceruloplasmin diperiksa menggunakan metode ELISA. Data dianalisis secara statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov, Mann-Whitney, dan Spearman.
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan signifikan kadar ceruloplasmin urin menurut kelompok nefropati diabetik dan non nefropati diabetik (p<0,001). Kadar ceruloplasmin urin pada kelompok ND lebih tinggi dibandingkan non-ND. Terdapat korelasi positif antara albumin urin dan ceruloplasmin urin (p<0,01; r=0,443). Disimpulkan semakin tinggi kadar albumin urin maka semakin tinggi pula kadar ceruloplasmin urin.

Keywords : DM tipe 2, Nefropati Diabetik, Ceruloplasmin Urin, Albuminuria