Husada, Anggini Putri (2023) Pengaruh Resusitasi Cairan Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Yang Mengalami Syok Hemoragik Dari Aspek Histopatologi Organ Otak Besar = The Effect of Fluid Resuscitation on Rabbits (Oryctolagus cuniculus) Experiencing Hemorrhagic Shock From Histopathological Aspects of Cerebral Organs. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C031191002_skripsi_15-05-2023 cover1.jpg
Download (207kB) | Preview
C031191002_skripsi_15-05-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
C031191002_skripsi_15-05-2023 dp.pdf
Download (1MB)
C031191002_skripsi_15-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 March 2026.
Download (19MB)
Abstract (Abstrak)
Syok hemoragik adalah syok apabila terjadi kehilangan darah yang parah menyebabkan pengiriman oksigen yang tidak memadai pada tingkat sel dengan penanganan umumnya menggunakan transfusi darah. Namun, transfusi darah pada hewan masih sulit dilakukan sehingga diperlukan alternatif seperti resusitasi cairan menggunakan cairan kristaloid maupun cairan koloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resusitasi cairan menggunakan ringer laktat serta kombinasi ringer laktat dan gelatin pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang mengalami syok hemoragik dilihat dari aspek histopatologi organ otak besar. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kelinci terbagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (KN) tanpa perdarahan, kelompok kontrol positif (KP) dilakukan perdarahan tanpa resusitasi, kelompok perlakuan 1 (P1) dilakukan perdarahan dan resusitasi cairan menggunakan ringer laktat, kelompok perlakuan 2 (P2) dilakukan perdarahan dengan resusitasi cairan menggunakan kombinasi ringer laktat dan gelatin. Metode Penelitian yaitu hewan dianastesi menggunakan ketamin dan xylazine. Pelaksanaan penelitian dalam 3 tahap yaitu periode pre-hemoragik, hemoragik dan post-hemoragik atau post-resusitasi, dengan 1 siklus perlakuan membutuhkan waktu 120 menit. Selanjutnya hewan di euthanasia untuk dinekropsi dan pengambilan organ untuk pemeriksaan histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kerusakan pada organ otak pada kelompok KN, KP, P1, dan P2 secara berturut-turut menunjukan skor rata-rata kerusakan 0, 3,33, 2 dan 1. Kelompok KP merupakan kelompok yang mengalami kerusakan paling parah karena tidak menerima resusitasi cairan, kerusakan yang ditemukan sel piknotik, sel inflamasi, dan vakuolisasi, sementara kelompok P1, P2 mengalami perbaikan setelah menerima resusitasi cairan dengan tingkat kerusakan lebih rendah dari KP. Kelompok terbaik adalah kelompok P2 dengan skor kerusakan terendah dibanding P1 dan KP.
Keywords : Otak besar, resusitasi cairan, syok hemoragik
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cerebrum, fluid resuscitation, hemorrhagic shock |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 30 May 2024 01:41 |
Last Modified: | 30 May 2024 01:41 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33483 |