Penanganan Kasus Hip Dysplasia Pada Anjing Pomenarian Di Anugerah Satwa BSD Tanggerang Selatan = Case Handling of Hip Dysplasia in Pomenarian Dog at the Anugerah Satwa BSD Tanggerang Selatan


Marsuki, Marafandy Fitra (2022) Penanganan Kasus Hip Dysplasia Pada Anjing Pomenarian Di Anugerah Satwa BSD Tanggerang Selatan = Case Handling of Hip Dysplasia in Pomenarian Dog at the Anugerah Satwa BSD Tanggerang Selatan. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover] Image (Cover)
C024211009_skripsi_30-12-2022 cover1.jpg

Download (606kB)
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
C024211009_skripsi_30-12-2022 bab 1-3.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C024211009_skripsi_30-12-2022 dp.pdf

Download (651kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C024211009_skripsi_30-12-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 March 2026.

Download (8MB)

Abstract (Abstrak)

Hip dysplasia merupakan salah satu kelemahan sendi yang menyebakan ketidakharmonisan hubungan articulatio coxofemoralis. Penyebab hip dysplasia adalah multifaktorial; namun, keturunan (genetik) adalah faktor risiko tunggal terbesar. Faktor-faktor seperti tingkat pertumbuhan yang berlebihan, jenis
exercise, kecelakaan, berat badan yang tidak tepat, dan nutrisi yang tidak seimbang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya hip dysplasia. Kasus hip dysplasia di klinik anugerah satwa BSD terjadi pada anjing ras pom yang disebabkan oleh cedera trauma saat kaki anjing terjepit di sofa yang mengakibatkan caput femur dari anjing keluar dari soket acetabulum dari os pelvis. Penanganan yang dilakukan dengan pembedahan orthopedi yaitu dengan menggunakan teknik toggling dengan mengaitkan kembali caput femur ke acetabulum dengan fibertape dan dikaitkan dengan toggle button di kedua sisi yaitu trochanter major major dari femur dan di dorsal os pelvis. Pemberian antibiotik intramox dan pemberian anti-inflamasi masing-masing diberikan secara intramuscular dengan dosis 0,36 ml untuk intramox dan glucortine dosis tunggal yaitu 0,25 ml serta diberikan hematodine dengan dosis 1,8 ml pemberian secara intramucsular setelah di lakukan operasi. 4 minggu post operasi pasien telah dapat menumpukan dengan baik kaki belakangnya bahkan berlari, beberapa jahitan di kulit sudah mengering dan dapat dilepaskan, hasil x-ray menunjukkan tidak ada pergeseran caput femur pada fossa acetabulum, tidak ada kebengkakan, infeksi ataupun respon nyeri di panggul

Keywords : Anjing, hip dysplasia, toggling, x-ray

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Anjing, hip dysplasia, toggling, x-ray
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 May 2024 00:42
Last Modified: 30 May 2024 00:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33429

Actions (login required)

View Item
View Item