AKTIVITAS ANTI-TUMOR SENYAWA Brucein D DARI EKSTRAK BUAH Brucea javanica PADA SEL KANKER KANDUNG KEMIH T24 MELALUI INDUKSI EKSPRESI GEN PRO-APOPTOSIS Bax, Bak, dan p53, SERTA HAMBATAN GEN ANTI-APOPTOSIS Bcl-2 = ANTI-TUMOR ACTIVITY of Brucein D COMPOUND FROM Brucea Javanica FRUIT EXTRACT ON T24 BLADDER CANCER CELL LINE by INDUCTION OF PRO-APOPTOSIS Bax, Bak, and p53, GENE EXPRESSION AND INHIBITION OF ANTI-APOPTOSIS Bcl-2 GENE EXPRESSION

Brucein D, senyawa quassinoid yang diisolasi dari buah Brucea javanica dilaporkan memiliki aktivitas anti kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas anti kanker senyawa Brucein D terhadap sel kanker kandung kemih T24 melalui perubahan ekspresi gen terkait apoptosis. Penelitian ini mempelajari sitotoksisitas Brucein D terhadap sel kanker kandung kemih T24 melalui induksi apoptosis secara in vitro dan in silico. Sitotoksisitas Brucein D dievaluasi menggunakan MTT (3-(3,5- dimethylthiazol-2-yl)2,5 diphenyltetrazolium), dilanjutkan dengan pewarnaan fluoresens untuk viabilitas sel menggunakan Calcein-AM/PI. Morfologi apoptosis ditentukan menggunakan pewarnaan inti sel Hoechst33342 dan pemeriksaan fragmentasi DNA. Untuk kontrol positif digunakan obat kemoterapi doxorubicin dan docetaxel. Pemeriksaan gen terkait apoptosis Bax, Bak, p53, dan Bcl-2 dilakukan menggunakan analisis PCR semikuantitatif. Analisis aktivitas biologis, aktivitas farmakologis, dan mekanisme aksi ligand Brucein D dilakukan menggunakan PASS Online Prediction, sedangkan analisis tambatan molekuler / molecular docking dan visualisasi kompleks ligand-protein dilakukan menggunakan PyRx v0.8, DS BIOVIA Discovery Studio 2016 v16.10.0, dan PyMol v2.4. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Brucein D mempunyai sitiktoksisitas yang tinggi terhadap sel T24 dengan IC50 0.6457μg/mL namun relatif non-toksik pada sel fibroblast normal 1BR3 dibandingkan obat kemoterapi. Analisis viabilitas menunjukkan bahwa Brucein D meningkatkan jumlah kematian sel secara signifikan dibanding kontrol sesuai dengan peningkatan dosis, dan pada dosis IC50, Brucein D secara signifikan meningkatkan persentase jumlah sel apoptosis dibandingkan kontrol 56.04±3.09 % berbanding 9.42±2.88 %, sama dengan doxorubicin IC50 (58.97±12.31) namun lebih rendah bila dibandingkan docetaxel IC50 (74.42±9.79). Brucein D juga menyebabkan terjadinya fragmentasi DNA sel T24 pada pemeriksaan agarose gel, dan pada pemeriksaan ekspresi gen terkait apoptosis, pemberian Brucein D menunjukkan adanya peningkatan ekspresi gen pro-apoptosis (Bax, Bak, dan p53) serta penurunan ekspresi gen anti-apoptosis (Bcl-2). Studi tambatan molekuler menunjukkan bahwa Brucein D mampu melewati membran sel tanpa efek toksik, Brucein D mempunyai kemampuan anti- neoplastik dengan Pa value yang lebih tinggi dari Pi value, dan mempunyai energi ikatan pada protein Bcl-2 sebesar -8.3 kcal/mol, yang artinya setara dengan doxorubicin dan docetaxel (-9.0 kcal/mol). Visualisasi tambatan molekuler menunjukkan bahwa Brucein D menghasilkan 6 tipe ikatan yang kuat dan stabil dengan protein Bcl-2.
Sebagai kesimpulan, Brucein D menunjukkan efek sitotoksik dan apoptosis terhadap sel kanker kandung kemih T24 sehingga dapat dipergunakan sebagai kandidat bahan obat tradisional yang menjanjikan sebagai anti kanker melalui induksi apoptosis pada jalur intrinsik dan dengan toksisitas rendah pada sel normal.

Keywords: Apoptosis, Brucea javanica, Brucein D, T24 bladder cancer cell line