KARAKTERISTIK PASIEN RINOSINUSITIS KRONIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2021 = CHARACTERISTICS OF PATIENTS WITH CHRONIC RHINOSINUSITIS IN RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2021

Latar belakang: Rinosinusitis kronik (RSK) merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Bedasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention, terdapat 28,9 juta pasien RSK dimerika Serikat atau sekitar 11,6% dari populasi. Selain memiliki angka kejadian yang tinggi, rinosinusitis kronik juga berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya. Walaupun memiliki prevalensi yang tinggi dan dampak yang besar pada pasien, diagnosis RSK masih menjadi tantangan dikarenakan gejala rinosinusitis yang memiliki kemiripan dengan penyakit inflamasi hidung lainnya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif observasional dengan pengambilan data berupa total sampling yaitu semua populasi RSK pada tahun 2021. Hasil: Penelitian ini diperoleh 64 sampel yang memenuhi kriteria. Distribusi didapatkan jumlah tertinggi pada kelompok umur 26-35 tahun dengan persentase 25% dan terendah pada kelompok umur 0-5 tahun dan ≥65 tahun dengan persentase 3,1%. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan laki-laki lebih tinggi sebanyak 51,6%. Faktor risiko yang umum dikaitkan dengan kejadian RSK adalah rinitis alergi dengan persentase 32,8% dan tidak ada pasien yang memiliki riwayat menggunakan NAPZA. Lokasi sinus yang paling sering terinfeksi adalah sinus maksila dengan lokasi berupa multisinusitis yang keduanya memiliki persentase 59,4%. Gejala yang paling umum dikeluhkan pasien adalah obstruksi nasi dengan persentase 90,6% dan jarang pasien yang mengeluhkan adanya gangguan penghidu (18,8%). Temuan yang umum didapat saat pemeriksaan fisik hidung adalah adanya kongesti pada konka nasalis dengan persentase 90,6%. Dari 64 pasien, 62,5% menjalani terapi operatif sedangkan sisanya menjalani terapi konservatif dengan medikamentosa. Bedasarkan lama terapi, kebanyakan menjalani terapi selama kurang dari 6 minggu baik operatif (62,5%) maupun konservatif (83,3%). Pasien yang menjalani terapi konservatif tidak ada yang memiliki respon terapi berupa gejala yang terkontrol sedangkan 67,5% pasien yang menjalani terapi operatif memiliki respon terapi berupa terkontrol. Dari 64 pasien, 63 pasien tidak mengalami komplikasi apapun dari RSK. Kesimpulan: Distribusi pasien RSK dengan jumlah tertinggi pada kelompok usia 26-35 tahun, tidak ada perbedaan signifikan pada jenis kelamin, faktor risiko tertinggi adalah rinitis alergi, lokasi sinus yang umum terinfeksi adalah sinus maksila dengan multisinusitis, gejala klinis berupa obstruksi nasi, temuan kongesti pada konka nasalis pada pemeriksaan fisik hidung, jenis terapi berupa operatif, lama terapi kurang dari 6 minggu, respon terapi tidak terkontrol untuk terapi konservatif dan terkontrol untuk terapi operatif, dan tidak ada yang mengalami komplikasi dari RSK.

Keywords : Rinosinusitis Kronik, Karakteristik, Umur, Jenis Kelamin, Faktor Risiko, Lokasi Sinus, Gejala Klinis, Temuan Pemeriksaan Fisik Hidung, Jenis Terapi, Lama Terapi, Respon Terapi, Komplikasi.