HUBUNGAN POLA ASUH PEMBERIAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATIMPENG KABUPATEN BONE


HAMZAH, NURLAILAH (2020) HUBUNGAN POLA ASUH PEMBERIAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATIMPENG KABUPATEN BONE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Sampul]
Preview
Image (Sampul)
K21116505_skripsi cover1.png

Download (174kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
K21116505_skripsi dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Bab 1 - 2] Text (Bab 1 - 2)
K21116505_skripsi 1-2.pdf

Download (777kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K21116505_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Baduta stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Baduta stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak baduta. Bahan dan Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian desain cross sectional. Sampel berjumlah 125 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat 25,6% anak yang menderita stunting. Hasil uji statistik menggunakan chi square dan fisher’s, pada usia 6-8 bulan menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia pertama pemberian, tekstur, frekuensi utama, frekuensi selingan, porsi dengan stunting pada anak dengan nilai p (0,832), (0,677), (0,257), (0,646), dan (0,137). Sementara itu, juga diperoleh hasil terdapat hubungan antara jenis makanan utama dan jenis makanan selingan dengan stunting pada anak dengan nilai p (0,000) dan (0,000). Pada usia 9-11 bulan menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia pertama pemberian, tekstur, frekuensi utama, frekuensi selingan, porsi, jenis makanan utama dan jenis makanan selingan dengan stunting pada anak dengan nilai p (0,236), (0,441), (1,000), (1,000), (1,000), dan (0,458). Pada usia 12-23 bulan menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia pertama pemberian, tekstur, frekuensi utama, frekuensi selingan, porsi, jenis makanan utama dan jenis makanan selingan dengan stunting pada anak dengan nilai p (0,762), (0,672), (0,452), (0,762), (1,000), dan (0,098). Tidak terdapat hubungan antara asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, zink, zat besi, vit d dengan stunting pada anak dengan nilai p (0,275), (1,000), (0,728), (0,374), (0,526), (1,000), dan (1,000).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: - Andi Anna
Date Deposited: 17 Mar 2021 03:08
Last Modified: 17 Mar 2021 03:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3306

Actions (login required)

View Item
View Item