ANALISIS KADAR VITAMIN D TERHADAP KEPARAHAN BRONKIEKTASIS


Batkunde, Yacob Arawamin (2020) ANALISIS KADAR VITAMIN D TERHADAP KEPARAHAN BRONKIEKTASIS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C118215101_tesis Cover1.png

Download (246kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
C118215101_tesis I & II.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
C118215101_tesis DP.pdf

Download (239kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C118215101_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Bronkiektasis merupakan penyakit kronik yang disebabkan
oleh infeksi dan inflamasi berulang pada dinding bronkus. Vitamin D memiliki
peran penting dalam regulasi sekresi peptida antimikroba dan menghambat
pelepasan sitokin pro inflamasi pada paru. Defisiensi vitamin D sering dikaitkan
dengan eksaserbasi, keparahan penyakit dan penurunan fungsi paru pada
bronkiektasis. Beberapa penelitian menemukan hubungan antara kadar
vitamin D dan derajat keparahan secara klinis pada bronkiektasis.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan
metode consecutive sampling pada pasien bronkiektasis yang berkunjung di
poli rawat jalan dan rawat inap bagian paru RSUP Wahidin Sudirohusodo
periode Februari-Mei 2020. Semua prosedur penelitian memperoleh
persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Makassar. Keparahan bronkiektasis dinilai
berdasarkan skor FACED (FEV1, Aged, chronic Colonization by Pseudomonas
aeuroginosa, radiological Extension of the disease, Dyspnea). Kadar vitamin
D serum {25(OH)D} diperiksa dengan menggunakan metode ELISA.
Hasil: Subjek penelitian sebanyak 44 pasien, terdiri dari 61,4% laki-laki dan
38,6% perempuan. Kebanyakan pasien bronkiektasis pada penelitian ini
berada pada derajat ringan (77,3%) berdasarkan skor FACED, derajat sedang
15,9% dan berat 6,8%. Sebanyak 77,3% pasien mengalami defisiensi vitamin
D dan insufisiensi sebanyak 9,1%. Semua penderita dengan skor FACED
sedang-berat mengalami defisiensi vitamin D. Hubungan antara kadar vitamin
D dan skor FACED menunjukkan hubungan positif yang signifikan dengan nilai
p 0,04.
Kesimpulan: Kadar vitamin D rendah merupakan faktor risiko yang
memperberat keparahan bronkiektasis dan memiliki hubungan positif yang
signifikan di antara keduanya.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: bronkiektasis, vitamin D, derajat keparahan, skor FACED
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 17 Mar 2021 03:05
Last Modified: 17 Mar 2021 03:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3300

Actions (login required)

View Item
View Item