GAMBARAN KARAKTERISTIK DIABETIC FOOT ULCER SERTA JENIS CLEANSING DAN DRESSING YANG DIGUNAKAN DALAM PERAWATANNYA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK GRIYA AFIAT AFIAT MAKASSAR = DESCRIPTION OF THE CHARACTERISTICS OF DIABETIC FOOT ULCERS AND THE TYPES OF CLEANSING AND DRESSING USED IN THEIR TREATMENT IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS AT GRIYA AFIAT CLINIC MAKASSAR


Setianingsih, Sindi (2023) GAMBARAN KARAKTERISTIK DIABETIC FOOT ULCER SERTA JENIS CLEANSING DAN DRESSING YANG DIGUNAKAN DALAM PERAWATANNYA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK GRIYA AFIAT AFIAT MAKASSAR = DESCRIPTION OF THE CHARACTERISTICS OF DIABETIC FOOT ULCERS AND THE TYPES OF CLEANSING AND DRESSING USED IN THEIR TREATMENT IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS AT GRIYA AFIAT CLINIC MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
R011191148_skripsi_20-12-2023 cover1.png

Download (200kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
R011191148_skripsi_20-12-2023 1-2.pdf

Download (767kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
R011191148_skripsi_20-12-2023 dp.pdf

Download (847kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
R011191148_skripsi_20-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK Sindi Setianingsih. R011191148. GAMBARAN KARAKTERISTIK DIABETIC FOOT ULCER SERTA JENIS CLEANSING DAN DRESSING YANG DIGUNAKAN DALAM PERAWATANNYA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK GRIYA AFIAT MAKASSAR, dibimbing oleh Saldy Yusuf dan Andi Fajrin Permana. Latar Belakang: Tingginya prevalensi diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan angka kejadian komplikasi diabetic foot ulcer meningkat sehingga dapat mengakibatkan berbagai dampak yang akan menurunkan kesejahteraan dan kualitas hidup penderita. Perawatan DFU salah satunya dilakukan dengan pemilihan jenis cleansing dan jenis dressing yang tepat disesuaikan dengan kondisi dan problem luka dimana kondisi luka dapat diidentifikasi dari karakteristik luka. Gambaran karakteristik luka yang lengkap diperlukan untuk menentukan kondisi luka, memilih perawatan yang tepat, serta memprediksi penyembuhan luka. Namun, masih ditemukan perawatan luka dengan menggunakan metode konvensional tanpa adanya pemilihan jenis cleansing maupun dressing yang sesuai dengan karakteristik luka. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran karakteristik diabetic foot ulcer serta jenis cleansing dan dressing yang digunakan dalam perawatannya pada pasien diabetes melitus di Klinik Griya Afiat Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari catatan rekam medik pasien. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi DMIST. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 rekam medik pasien diabetic foot ulcer yang telah melakukan perawatan luka di klinik Griya Afiat Makassar.
Hasil: Karakteristik responden yang melakukan perawatan luka di Klinik Griya Afiat Makassar rata-rata berusia 55 tahun dan berjenis kelamin perempuan, rata-rata durasi perawatan yaitu 42 hari dengan frekuensi kunjungan rata-rata 11 kali. Karakteristik DFU yang diperoleh pada depth mayoritas mencapai subcutaneous/dermis to fatty tissue sebanyak 23 responden (44.2%), pada maceration mayoritas menunjukkan none sebanyak 20 responden (38.5%), pada inflammation/infection sebanyak 19 responden (36.5%) menunjukkan signs of local infection pada perawatan awal dan mayoritas mengalami perbaikan luka pada perawatan akhir dilihat dari peningkatan jumlah responden dengan karakteristik none sebanyak 31 responden (59.6%), pada size mayoritas responden memiliki ukuran luka 1cm² < < 4cm² sebanyak 12 responden (23.1%), pada tissue type of wound bed sebanyak 24 responden (46.2%) menunjukkan yellow and/or grey necrotic tissue pada perawatan awal dan mayoritas mengalami perbaikan luka pada perawatan akhir dilihat dari peningkatan jumlah responden dengan karakteristik intact sebanyak 13 responden (25.0%) dan pada type of wound edge menunjukkan setengah dari responden mengalami hyperkeratosis/lining/epibole sebanyak 26 responden (50%). Jenis cleansing yang paling banyak digunakan adalah air mineral dan sabun antiseptik. Jenis dressing primer yang paling banyak digunakan wound zalf dan jenis dressing sekunder yang paling banyak digunakan adalah kasa. Kesimpulan dan Saran: Penilaian karakteristik diabetic foot ulcer dengan menggunakan lembar observasi DMIST menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami perbaikan luka ditandai dengan meningkatnya jumlah karakteristik yang membaik pada perawatan akhir. Adapun hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi atau sebagai data pendukung bagi penelitian lanjutan.

Kata Kunci: Diabetic Foot Ulcer, Cleansing, Dressing, Diabetes Melitus Sumber Literatur: 102 literatur (2014–2023)

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Diabetic Foot Ulcer, Cleansing, Dressing, Diabetes Melitus
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions (Program Studi): Fakultas Keperawatan > Keperawatan
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 08 May 2024 00:06
Last Modified: 08 May 2024 00:06
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32887

Actions (login required)

View Item
View Item