TIPOLOGI POLA PRODUKSI DAN POLA KONSUMSI SAGU DALAM MENDUKUNG KEBERLANJUTAN SAGU DI KABUPATEN KOLAKA TIMUR

ASTHUTIIRUNDU. Tipologi Pola Produksi dan Pola Konsumsi Sagu Dalam Mendukung Keberlanjutan Sagu Di Kabupaten Kolaka Timur (dibimbing oleh Sitti Bulkis, Imam Mujahidin Fahmid dan Muh. Hatta Jamil).
Sagu merupakan salah satu tanaman yang bernilai komersil jika dimanfaatkan secara optimal. Realitas menunjukkan bahwa tanaman sagu sudah semakin berkurang keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) tipologi pola produksi sagu, (2) tipologi pola konsumsi sagu, (3) keberlanjutan sagu di Kabupaten Kolaka Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka Timur Propinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dan informasi dianalisis secara deskriptif kualitatif .
Hasil penelitian menunjukkan 3 tipologi pola produksi sagu yang tediri dari :1)tipologi 1 (PP1) yaitu tipe yang pola produksinya melakukan tahapan penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasca panen; 2)tipologi 2 (PP2) yaitu tidak melakukan penanaman dan pemeliharaan namun hanya melakukan pemanenan dan pasca panen ; dan 3) tipologi 3 (PP3) yaitu hanya melalui tahapan pemeliharaan, pemanenan dan pasca panen. Tipologi pola konsumsi sagu terdiri dari 3 tipologi yaitu:1)Tipologi 1 (PK1) yaitu tipe yang hanya mengkonsumsi sagu setiap hari sebagai sumber pangan pokok tunggal; 2)tipologi 2 (PK2) yaitu tipe yang mengkonsumsi sagu 1 kali sehari dan mengkombinasikan dengan beras dengan proporsi beras lebih banyak; dan 3) tipologi 3 (PK3) yaitu tipe yang mengkonsumsi sagu 2 kali sehari dan mengkombinasikan dengan beras dan beras jagung. Tipologi pola produksi yang mendukung keberlanjutan dapat dilihat pada tipologi 3 (PP3). Sedangkan tipologi pola konsumsi yang memiliki kecenderungannya paling mendukung keberlanjutan yaitu tipologi 1 (PK1). Secara ekonomi pendapatan dari tanaman sagu berkisar antara Rp.1.290.000 - Rp. 10.225.000/tahun. Secara ekologi pengelolaan tanaman sagu tidak menggunakan pupuk sama sekali. Keberlanjutan secara social dapat diwujudkan melalui kebersamaan yang melahirkan sifat tolong menolong tidak menggangu dan bertentangan dengan norma dan adat istiadat.
Kata Kunci : Produksi, Konsumsi, Sagu, Keberlanjutan