Analisis Geokimia Reservoir Sumur Panas Bumi Periode 2019-2020 Sumur Panas Bumi LHD-A, LHD-B dan LHD-C PT. Pertamina Geothermal Energy Daerah Lahendong, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara = Geochemical Analysis of Geothermal Well Reservoirs for the 2019-2020 Period LHD-A, LHD-B and LHD-C Geothermal Wells PT. Pertamina Geothermal Energy, Lahendong Region, Tomohon City, North Sulawesi Province

Daerah penelitian masuk kedalam Wilayah Kerja Panasbumi Lahendong, tepatnya pada koordinat 124⁰49’30” BT dan 1⁰15’18”N LS yang merupakan salah satu WKP produktif di Indonesia yang telah berproduksi selama lebih dari 20 tahun dengan kapasitas produksi 120 MW yang berasal dari 6 unit pembangkit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui tipe fluida, menentukan asal fluida, memperkirakan suhu reservoir, mengetahui kondisi reservoir dan untuk mengetahui proses yang terjadi pada reservoir panas bumi daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kandungan kimia fluida panas bumi baik brine maupun NCG dan juga data produksi pada tiga sumur produksi, yaitu LHD-A, LHD-B dan LHD-C dengan menggunakan analisa geokimia. Lapangan panasbumi lahendong merupakan lapangan panasbumi yang telah beroperasi lama dan selama proses produksi panas bumi pada lapangan ini, tentunya akan terjadi perubahan karakteristik reservoir yang dapat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas panas bumi pada lapangan ini. Analisis geokimia perlu dilakukan pada lapangan panas bumi baik lapangan muda maupun tua untuk dapat mengetahui dan melakukan monitoring terhadap kondisi reservoir agar proses produksi dapat maksimal dilakukan. Tipe fluida pada reservoir sumur panas bumi LHD-A, LHD-B dan LHD-C adalah tipe klorida dengan asal fluida pada ketiga sumur berasal dari 2 reservoir yaitu LHD-A dan LHD-B masuk kedalam reservoir pertama adalah dan LHD-C termasuk kedalam reservoir kedua. Suhu reservoir pada sumur panas bumi LHD-A berkisar antara 282-427°C. Untuk sumur LHD-B mempunyai suhu berkisar dari 171-363°C. Dan yang terakhir sumur LHD-C mempunyai suhu berkisar dari 184-259°C. Kondisi reservoir pada daerah penelitian berdsarkan kondisi jumlah konsentrasi unsur dan juga parameter produksi dapat diinterpretasi awal bahwa pada sumur LHD-A dan LHD-C sedang dalam kondisi normal dan tidak terjadi proses geokimia yang berarti pada reservoir sedangkan pada reservoir sumur LHD-B sedang mengalami proses re-equilibration atau proses penyeimbangan ulang pada fluida reservoir untuk dapat mencapai kesetimbangan fluidanya Kembali. Proses geokimia yang terjadi pada reservoir sumur panas bumi pada ketiga sumur adalah proses mixing/dilution dengan air meteorik atau air injeksi yang masuk kedalam reservoir dan bercampur dengan air magmatic yang ada pada reservoir daerah penelitian.

Keywords : Lahendong, panas bumi, geokimia, monitoring