MORTAR BERBAHAN TAMBAH LIMBAH ORGANIK TULANG IKAN TUNA MADIDIHANG (THUNNUS ALBACARES) = MORTAR FROM ORGANIC WASTE BONE ADDITIONAL TUNA FISH (THUNNUS ALBACARES)


Matandung, Princenssia Suryani (2023) MORTAR BERBAHAN TAMBAH LIMBAH ORGANIK TULANG IKAN TUNA MADIDIHANG (THUNNUS ALBACARES) = MORTAR FROM ORGANIC WASTE BONE ADDITIONAL TUNA FISH (THUNNUS ALBACARES). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D051181520_skripsi_16-02-2023 cover1.jpg

Download (561kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
D051181520_skripsi_16-02-2023 bab 1-3.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D051181520_skripsi_16-02-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D051181520_skripsi_16-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 January 2026.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Potensi produksi tuna madidihang di perairan laut kepala burung Pulau Papua sangatlah berlimpah. Industri pengolahan pengalengan ikan, pembekuan maupun pengolahan secara tradisional menperoleh limbah hasil pengolahan tuna yang salah satunya berupa tulang ikan. Unsur utama dari tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat. Kandungan kalsium pada tulang ikan terdapat kesamaan dengan komposisi kimia penyusun semen Portland. Pemanfaatan limbah tulang ikan tuna madidihang sebagai bahan tambah dalam pencampuran mortar diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas mortar.
Tujuan penelitian adalah 1) untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk tulang tuna madidihang (Thunnus albacares) terhadap kuat tekan mortar; 2)waktu yang dibutuhkan untuk mengalami pengikatan awal dan pengikatan akhir dengan variasi 0%, 12,5%, 15%, dan 17,5%.
Jenis penelitian adalah eksperimental dengan metode kuantitatif. Pengujian secara destructive test dengan UTM pada mortar umur 7, 14 dan 28 hari dan metode perawatan wet curing. Specimen berjumlah 36 buah berbentuk silinder diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Perbandingan antara semen dengan pasir 1 : 2,75 dan FAS adalah 0,8. Agregat halus, workability, kuat tekan dan setting time dilakukan berdasarkan pada SNI dan ASTM.
Hasil penelitian menunjukkan: 1)bahwa semakin tinggi jumlah variasi bubuk tulang ikan yang digunakan, maka semakin mempengaruhi kuat mortar dan mempercepat waktu pengikatannya; 2) kuat tekan pada mortar umur 28 hari dengan variasi penambahan bubuk tulang ikan 0%, 12.5%, 15% dan 17.5% terhadap kuat tekan mortar berturut-turut adalah 11.022 MPa, 6.120 MPa, 6.330 MPa dan 4.316 MPa; 3)Waktu pengikatan awal dengan variasi penambahan bubuk tulang ikan 0%, 12.5%, 15% dan 17.5% berturut-turut adalah 72 menit, 50 menit, 45 menit dan 39 menit. Waktu untuk pengikatan akhir dengan variasi penambahan bubuk tulang ikan 0%, 12.5%, 15% dan 17.5% berturut-turut adalah 285 menit, 255 menit, 240 menit dan 210 menit.

Keywords : Mortar, Tuna Madidihang (Thunnus Albacares), Wet Curing, Kuat Tekan, Setting Time.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Mortar, Yellowfin Tuna (Thunnus Albacares) Bones, Wet Curing, Firm Pressure, Setting Time.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 Jan 2024 07:07
Last Modified: 30 Jan 2024 07:07
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32533

Actions (login required)

View Item
View Item