Revitalisasi Kampung Lemo Menjadi Desa Wisata = Revitalization of Lemo Village into a Tourism Village

Tana Toraja merupakan salah satu ikon parawisata yang berada di Sulawesi Selatan. Kampung Lemo adalah suatu kampung di kawasan Tana Toraja yang mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri yaitu peninggalan purbakala berupa kuburan batu pada dinding tebing yang merupakan kuburan tertua kedua di Toraja dan Bangunan Tongkonan Kuno yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya.. Perkembangan lingkungan yang semakin hari dipenuhi bangunan modern membuat kawasan dengan bangunan- bangunan bersejarah semakin terpuruk dan tidak atraktif. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan Revitalisasi Kawasan dengan rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang mengalami penurunan fungsi kawasan bahkan cenderung mati, dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimilik.
Proses perancangan Revitalisasi Kampung Lemo menjadi Desa Wisata menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu perbandingan dalam studi preseden mengenai kawasan yang sejenis baik dari segi fungsi utama maupun konsep arsitekturnya, dan juga mengidentifikasi objek pada kawasan Kampung Lemo yang perlu dan akan mengalami proses revitalisasi.
Revitalisasi Kampung Lemo menjadi Desa Wisata menggunakan konsep Arsitektur Tradisional dimana bentuk bangunan mengadopsi bentuk rumah adat Toraja yaitu Tongkonan terkhusus pada bentuk atap dengan sedikit modifikasi pada bentuk dan bahan bangunan yang digunakan. Interior bangunan pada Kawasan Desa Wisata Lemo menggunakan gaya rustic yang bersifat alami dengan menonjolkan objek yang terdapat di Toraja seperti Ukiran, dan Kesenian lainnya.

Keywords : Desa Wisata, Toraja, Kuburan Batu Lemo, Revitalisasi.