SAUJANA (LANSKAP BUDAYA) ARSITEKTUR DI KAWASAN WADUK BILI-BILI DAERAH ALIRAN SUNGAI JENEBERANG KABUPATEN GOWA = Architectural Cultural Landscape In The Bili-Bili Reservoir Area Jeneberang Watershed Gowa Regency


Akshar, Muh. (2023) SAUJANA (LANSKAP BUDAYA) ARSITEKTUR DI KAWASAN WADUK BILI-BILI DAERAH ALIRAN SUNGAI JENEBERANG KABUPATEN GOWA = Architectural Cultural Landscape In The Bili-Bili Reservoir Area Jeneberang Watershed Gowa Regency. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D042211001_tesis_04-08-2023 caver1.jpg

Download (279kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D042211001_tesis_04-08-2023 bab 1-2.pdf

Download (900kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D042211001_tesis_04-08-2023 dp.pdf

Download (9MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D042211001_tesis_04-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 January 2026.

Download (19MB)

Abstract (Abstrak)

MUH. AKSHAR. Saujana (Lanskap Budaya) Arsitektur Di Kawasan Waduk Bili-Bili Daerah Aliran Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Ria Wikantari R dan Mohammad Mochsen Sir)
Lanskap budaya merupakan bentang alam bernilai tinggi yang menggambarkan perpaduan hasil karya manusia melalui pengelolaan, penggunaan serta pemanfaatan lahan pada alam sekitar dalam rentan waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik lanskap budaya di kawasan Waduk Bili-bili Daerah Aliran Sungai Jeneberang dan faktor-faktor pembentuk serta usaha konservasi kawasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode observasi partisipatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, dokumentasi, wawancara secara tidak terstruktur dan observasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa karakteristik lanskap budaya arsitektur di kawasan Waduk Bili-Bili secara kolektif mencakup berbagai komponen berdasarkan teori yaitu komponen proses dan wujud. Karakteristik tersebut memadukan tidak hanya unsur alami dan buatan manusia, akan tetapi juga menyelaraskan dua entitas yang berbeda sebagai bentuk keunikan dan perpaduan pemanfaatan di Daerah Aliran Sungai Jeneberang terhadap berbagai sektor. Di kawasan bentang alam terdapat satu bentuk kekhasan yaitu tradisi kebudayaan berupa angnganre-nganre, songkabala, dan appalili pada komponen proses dan situs kebudayaan mencakup situs barugayya dan situs bujjulu toa pada komponen wujud. Kedua substansi tersebut saling bersinergi terhadap setiap ritual yang dilakukan oleh masyarakat adat setempat sebagai cagar budaya. Faktor-faktor pembentuk lanskap budaya di kawasan waduk mengacu pada unsur-unsur alam beserta tipikal di kawasan sekitar yang mencakup tipologi wilayah daratan dan perairan bentang alam serta wujud penatagunaan kawasan sebagai faktor kultur, usaha dalam peningkatan kawasan waduk berkontribusi besar dalam sektor pariwisata yang menampilkan suatu ruang bernilai estetis. Estetika tersebut muncul dari panorama alam di kawasan waduk baik dari unsur-unsur alam maupun unsur buatan manusia. Oleh karena itu usaha konservasi kawasan perlu dilakukan dengan berpedoman pada perundang-undangan dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Wujud dari konservasi berupa revitalisasi situs kebudayaan di Kelurahan Bontoparang dan restorasi vegetasi green belt di kawasan Waduk Bili-bili.

Keywords : Bentang alam, Komponen proses, Komponen wujud, Faktor budaya, Konservasi arsitektur.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Nature, Land shaping processes, Physical component, Cultural attributes, Architectural conservation.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 Jan 2024 08:50
Last Modified: 30 Jan 2024 08:50
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32457

Actions (login required)

View Item
View Item