STRUKTUR PEREDAM ENERGI BERPORI UNTUK PENGENDALIAN GERUSAN DI ABUTMEN JEMBATAN = ENERGY DISSIPATOR OF POROUS STRUCTURE FOR SCOUR COUNTERMEASURE AT BRIDGE ABUTMENT


Widyastuti, Ira (2023) STRUKTUR PEREDAM ENERGI BERPORI UNTUK PENGENDALIAN GERUSAN DI ABUTMEN JEMBATAN = ENERGY DISSIPATOR OF POROUS STRUCTURE FOR SCOUR COUNTERMEASURE AT BRIDGE ABUTMENT. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D013181009_disertasi_04-05-2023 cover1.jpg

Download (240kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
D013181009_disertasi_04-05-2023 bab 1-3.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D013181009_disertasi_04-05-2023 dp.pdf

Download (544kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D013181009_disertasi_04-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 January 2026.

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan mengendalikan kedalaman gerusan akibat kecepatan aliran yang berkontraksi dengan dinding abutmen dan mengurangi kecepatan aliran berupa perletakan struktur peredam energi (SPE) berpori di daerah hulu abutmen. Eksperimen dilakukan pada saluran persegiempat dengan dan tanpa sedimen. Pemilihan model peredam energi berupa plat segitiga dengan bukaan pori MP1=0%, MP2=5% dan MP3=10%. Hasil eksperimen menunjukan persentasi nilai kecepatan gesek untuk masing-masing bukaan pori sebelum SPE berturut-turut 31,42% (menurun), -9,27% (meningkat) dan -32,92% (meningkat). Selanjutnya setelah aliran melewati SPE, kecepatan aliran akan meningkat berturut-turut 37,80%, 25,00% dan 43,85% dan besaran koefisien gaya seret (CD) yang terjadi di area plat dengan rerata ≈ 4,00 dan bilangan Reynolds berkisar 2,9x105 – 5,0x105 dengan lapis batas dapat laminar atau turbulen (Transisi). Analisis menunjukkan kecepatan gesek kondisi normal (〖u^*〗_cr) lebih kecil dibandingkan kecepatan kritis (u_(*cr)) untuk daerah inner region (〖u^*〗_cr=0,021 < u_(*cr)=0,024) maka butiran dasar relatife tidak bergerak dan dapat disimpulkan bahwa gerusan yang terjadi di daerah sekitar abutmen adalah clear water scour. Pengukuran kedalaman gerusan (ds) dilakukan di 6 (enam) titik krusial daerah abutmen. Adapun perletakan optimum SPE terhadap abutmen terjadi pada jarak 9Lb dan besarnya reduksi kedalaman gerusan adalah MP1=49,95% ; MP2=61,13%, dan MP3=54,21% sehingga semakin besar bukaan pori pada hambatan maka lubang gerusan di abutmen akan semakin dalam. Penentuan kedalaman gerusan di abutmen berdasarkan hubungan bilangan Reynold dan Froud yang menggunakan analisis non-linear berganda adalah ds/L_b =1.636+3,978.10^(-4) ((U L_b)/ϑ)-65,698 (U^2/(g L_b )) pada kondisi U ≥ 〖u_*〗_cr , dimana semakin besar nilai Reynolds dan Froude maka semakin besar kedalaman gerusan yang terjadi, begitu pula dengan lebar maupun panjang gerusan di sekitar abutmen.

Keywords : Struktur peredam energi berpori, koefisien seret, kecepatan gesek, kedalaman gerusan, bilangan Reynolds dan Froude

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Dam-break energy, drag coefficient, shear velocity, scour depth, Reynolds and Froude number
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 18 Jan 2024 02:09
Last Modified: 18 Jan 2024 02:09
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32218

Actions (login required)

View Item
View Item