DISTRIBUSI SPASIAL PENCEMARAN AIR LIMBAH TERNAK DAN PENGOLAHANNYA PADA DAS SADDANG = Spatial Distribution of Livestock Waste Water Pollution and Its Treatment in Saddang Watershed)

Abstrak - Sungai Saddang merupakan sungai utama di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Saddang mengalami degradasi kualitas air. Sumber pencemaran berasal dari pemukiman penduduk, industri, pusat perdagangan. Salah satu pusat perdagangan yaitu pasar ternak, selain tempat perdagangan kebutuhan bahan pokok juga terdapat lokasi khusus untuk perdagangan ternak khususnya kerbau dan babi. Jumlah ternak yang banyak menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan karena limbah yang dihasilkan belum mendapatkan penanganan dengan baik. Limbah ternak langsung mengalir ke saluran alam dan buatan menuju ke sungai Saddang yang hanya berjarak 64 meter dari pasar ternak sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pengembangan teknologi pengolahan limbah yang tepat dan dapat mengurangi beban pencemaran. Penelitian ini terdiri dari tahap penentuan distribusi spasial pencemaran limbah dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) diawali dengan pengambilan sampel awal di Sungai Saddang. Berdasarkan hasil pengujian dari laboratorium ditentukan baku mutunya berdasarkan Indeks Pencemaran yang berpedoman pada Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 dan diplot kedalam SIG. Hasil penelitian menunjukkan gambaran secara spasial zona tercemar berat pada stasiun stasiun ST4, stasiun ST5, ST00 sedangkan stasiun ST01, stasiun ST02 dan stasiun ST03 tercemar sedang. Pengolahan limbah menggunakan sistem biofilter dan fitoremediasi dengan efektifitas penurunan limbah untuk parameter fisik yaitu Residu Terlarut (TDS) 78,64%, Padatan Tersuspensi (TSS) 97,93%, Kekeruhan 96,90%, parameter kimia COD 97,69%, DO 98%, Nitrat 29,29%, Amoniak 66,35%, Nitrit 97,18%, dan parameter biologi yaitu Fecal Coliform 10%, Total Coliform 91,25%.

Kata Kunci: Biofilter, efektifitas, fitoremediasi, kualitas air, limbah ternak, spasial