Eksistensi Perempuan dalam La Galigo Menurut Naskah NBG 188 Jilid 3 dan Relevansinya dengan Konteks Masa Kini

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis eksistensi perempuan dalam La Galigo dan eksistensi perempuan masa kini. Peneliti menggunakan teori eksistensialisme untuk menganalisis eksistensi perempuan dalam La Galigo dan eksistensi perempuan masa kini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan untuk mengumpulkan data sesuai dengan masalah yang ada dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki eksistensi sebagaimana halnya laki-laki. Eksistensi tersebut mengejewantah dalam berbagai bentuk yang menggambarkan perempuan sebagai mahluk yang memiliki kesadaran sebagai manusia dan berusaha menunjukkan keberadaannya di dunia. Semua itu dilakukan dengan penuh kebebasan tanpa harus terbebani oleh hal-hal lain di luar dirinya. Perempuan adalah mahluk yang merdeka dalam lisan dan geraknya. Eksistensi perempuan masa kini merefleksikan eksistensi perempuan dari masa lalu dalam La Galigo. Eksistensi tersebut menggambarkan relasi gender antara laki-laki dan perempuan yang terbagun setara, bukan hanya perempuan yang memiliki peran pada ranah domestik, tetapi laki-laki juga memiliki peran pada ranah tersebut. Begitu pula dengan ranah publik, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kebebasan dan kesempatan yang sama. Hal ini menginformasikan bahwa laki-laki dan perempuan mampu bekerja sama dengan baik dan saling melengkapi satu sama lain. Tidak ada dominasi dari satu pihak terhadap pihak lainnya. Eksistensi perempuan yang terdapat dalam La Galigo menurut naskah NBG 188 Jilid 3 masih sangat relevan dengan konteks masa kini.