Gambaran Tingkat Pengetahuan Anggota Palang Merah Remaja (PMR) Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cedera Di SMA Negeri Kota Makassar

Latar belakang: PMR merupakan organisasi yang membentuk kepribadian seseorang agar selalu siap siaga, paham, dan peka terhadap suatu kondisi atau keadaan yang terjadi. Saat seseorang mengalami cedera di lingkungan sekolah orang yang pertama melakukan pertolongan pertama yaitu anggota PMR. Pertolongan pertama merupakan suatu tindakan yang diberikan ketika seseorang mengalami cedera atau kecelakaan. Sangat dibutuhkan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat untuk menangani kasus cedera yang terjadi.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan anggota Palang Merah Remaja (PMR) tentang tindakan pertolongan pertama pada cedera di SMA Negeri Kota Makassar.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 110 orang dari 10 sekolah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan tentang pertolongan pertama pada cedera yang dibuat dalam bentuk google form lalu dibagikan kepada sampel secara online.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 74 responden (67.3%). Hal ini dipengaruhi oleh tingginya rasa ingin tahu mereka mencari informasi mengenai tindakan pertolongan pertama pada cedera melalui berbagai sumber informasi yang mereka dapatkan yaitu dari tenaga kesehatan, tim KSR PMI, keluarga, teman, maupun melalui internet.
Kesimpulan dan saran: Dapat disimpulkan bahwa didapatkan tingkat pengetahuan responden tentang tindakan pertolongan pertama pada cedera untuk kategori baik sebanyak 74 responden (67.3%), kategori cukup sebanyak 30 responden (27.3%), dan kategori kurang sebanyak 6 responden (5.5%). Disarankan responden dapat memperoleh berbagai informasi mengenai tindakan pertolongan pertama pada cedera agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka sebagai first responder atau orang yang pertama dalam bertindak saat terjadi kasus cedera.