Akfindarwan, Annur Khainun (2023) SELEKSI SEGREGAN TRANSGRESIF HASIL PERSILANGAN SENDIRI JAGUNG GENERASI S2 dan S3 YANG DIBENTUK DARI SINGLE CROSS, DOUBLE CROSS, DAN MAGIC POPULATION. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
G012202014_tesis_09-03-2023 1-2.pdf
Download (600kB)
G012202014_tesis_09-03-2023 cover1.png
Download (112kB) | Preview
G012202014_tesis_09-03-2023 dp.pdf
Download (1MB)
G012202014_tesis_09-03-2023..ok.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas penting yang dapat memnuhi kebutuhan pangan. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara metode pemuliaan tanaman diantaranya dengan perakitan varietas hibrida. Proses penggaluran dapat menggunakan berbagai jenis persilangan seperti Single Cross, Double Cross dan Magic Population dan melewati proses yang sangat panjang sehingga digunakan seleksi segregan transgresif yang diharapkan dapat mengefisienkan waktu seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk medapatkan galur-galur yang teridentifikasi segregan transgresif serta untuk mengetahui metode persilangan terbaik dalam mendapatkan segregan transgresif dengan potensi produksi tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortkultura Sulawesi Barat. Tahap kedua dilakukan di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat. Rangkaian penelitian ini dilakukan sejak April-November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Augmented. Tahap pertama terdiri atas 666 genotipe yang berasal dari 3 metode persilangan, lalu diplotkan menjadi 18 blok tanpa ulangan. Tahap kedua terdiri atas 140 genotipe hasil segregan transgresif generasi S2 yang berasal dari 3 metode persilangan, lalu diplotkan menjadi 4 blok tanpa ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat galur-galur jagung segregan transgresif yang memiliki potensi produksi tinggi dari generasi S2 dan S3 pada 3 jenis metode persilangan yaitu Single Cross (ST3.8.6 ; 76.41 g), Double Cross (SG2.19.6 ; 93.39 g, SG4.11.12 ; 89.51 g, SG2.7.14 ; 87.70 g, SG4.27.5 ; 86.03 g, SG2.7.2 ; 85.89 g) dan Magic Population (CB1.5.2 ; 108.80 g, CB2.22.4 ; 92.41 g, CB1.42.5 ; 92.29 g, CB5.5.8 ; 87.97, CB1.5.4 ; 86.40 g). Metode persilangan yang terbaik dalam menentukan segregan transgresif pada penelitian ini adalah metode persilangan Magic Population.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : double cross, genotipe, jagung, magic population, produksi, segregan transgresif, single cross |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 06 May 2024 02:28 |
Last Modified: | 06 May 2024 02:28 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32033 |