RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) TERHADAP PENGGUNAAN BIOSLURRY DAN BIOCHAR

CINDY FATIKA SUNANRYANI. Respon Pertumbuhan dan Produksi Cabai
Rawit (Capsicum frutescens) terhadap Penggunaan Bioslurry dan Biochar
(dibimbing oleh Nasaruddin dan Ifayanti Ridwan Saleh)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian berbagai
konsentrasi Bioslurry dan jenis Biochar terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan
Juni 2022, berlokasi di Kelurahan Sompe, Kec. Sabbangparu, Kab. Wajo,
Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan rancangan
petak terpisah (RPT) dosis bioslurry sebagai petak utama (PU) terdiri dari 4 taraf
yaitu control, 125cc, 250cc, dan 375cc, sedangkan jenis Biochar sebagai anak
petak (AP) terdiri atas 4 jenis yaitu control, biochar sekam padi, biochar tongkol
jagung, dan biochar tempurung kelapa yang masing-masing diberikan dengan
dosis 8t ha-1
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara
perlakuan Bioslurry 250 cc dengan Biochar tongkol jagung yang memberikan
hasil terbaik terhadap parameter luas bukaan stomata (343,31 µm2
) dan Bioslurry
375 cc dengan Biochar tongkol jagung pada parameter klorofil a (477,17 µmol.m2
), klorofil b (288,50 µmol.m-2
), dan klorofil total (706,60 µmol.m-2
). Aplikasi jenis
biochar tempurung kelapa memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi
tanaman 8 MST (86,16cm), total luas daun 8 MST (928,11 cm2
) dan indeks luas
daun (41,43), aplikasi biochar tongkol jagung memberikan hasil terbaik terhadap
parameter kerapatan stomata (208,92 mm-2
), dan jumlah cabang produktif (19,63
cabang), dan aplikasi biochar sekam padi memberikan hasil terbaik terhadap
parameter jumlah buah pertanaman (30,27 buah), bobot perbuah (4,00 g), bobot
buah pertanaman (270,73 g), bobot buah perpetak (4,33 kg) dan produksi
perhektar (7,47 t ha-1
).