KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD MARIA WALANDA MARAMIS KABUPATEN MINAHASA UTARA

Latar Belakang: Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan sarana komunikasi non-verbal yang memiliki peranan penting dalam pelayanan keperawatan. Agar dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam memastikan keamanan dan kualitas layanan kesehatan, suatu dokumentasi harus memiliki kualitas yang tinggi. Namun, studi terkait kualitas dokumentasi keperawatan masih terbatas hanya pada penilaian kelengkapan pendokumentasian, tanpa ada pemahaman lebih mendalam terkait masalah yang menyebabkannya. Tujuan: mengetahui kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan dua metode pengumpulan data yakni metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pada pengumpulan data kuantitatif menggunakan metode total sampling dan diperoleh 163 berkas rekam medis pasien yang digunakan untuk menilai kualitas dokumentasi asuhan keperawatan, serta pada pengumpulan data kualitatif diperoleh dengan purposive sampling terhadap 11 orang perawat sebagai partisipan. Hasil: Penilaian kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara secara umum belum memenuhi standar kualitas yang baik. Dengan hasil penilaian < 85% pada seluruh aspek, baik berdasarkan proses keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi, serta catatan keperawatan secara umum) maupun berdasarkan indikator penilaian kualitas dokumentasi asuhan keperawatan (faktual, akurat, lengkap, terkini, dan terorganisasi). Eksplorasi gambaran pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan memperoleh hasil berupa hambatan yang dialami perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan, serta upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Kesimpulan: Kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara masih kurang. Oleh sebab itu, diperlukan peran para manajer keperawatan, serta perlu disediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang peningkatan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan.