KAJIAN PENGEMBANGAN UNIT USAHA PENANGKAPAN DAN SISTEM PEMASARAN IKAN LAYANG (Decapterus spp) DI LAUT FLORES SULAWESI SELATAN

Laut Flores Sulawesi Selatan merupakan salah satu penghasil ikan
layang yang cukup besar di Sulawesi Selatan. Dari data produksi tahunan
Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Selatan periode tahun 2009 – 2018
terlihat adanya fluktuasi penangkapan sumberdaya ikan layang, dimana hasil
tangkapan yang tertinggi pada tahun 2018 sebesar 36.000 ton dan yang
terendah pada tahun 2017 sebesar 9.638 ton, dengan rata-rata tangkapan
sebesar 24.231 ton/tahun (Statistik Perikanan Tangkap 2018).
Produksi ikan layang (Decapterus spp) terbesar di laut Flores Sulawesi
Selatan pada tahun 2018 yaitu Kabupaten Sinjai sebesar 2.900,6 ton dan
Kabupaten Bulukumba sebesar 1.790,4 ton (Statistik Perikanan Tangkap
2018). Ikan layang pada umumnya diproduksi oleh nelayan tangkap pukat
cincin (purse seine), dimana alat tangkap pukat cincin merupakan alat
produktifitas dan efektifitasnya relatif tinggi bila dibandingkan dengan alat
penangkapan lainnya karena dalam pengoperasiannya dapat menangkap
ikan dalam jumlah besar (Hudring, 2012).