Modal Sosial dalam Kemitraan antara Petani Tebu dengan Pabrik Gula (Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone) = Social capital in partnership between sugarcane farmers and sugar mills (Case study of PT. Perkebunan Nusantara XIV Pabrik Gula Camming).

PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) pabrik gula Camming merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi gula tebu di Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Kemitraan
yang dilakukan pabrik gula Camming dengan petani tebu yaitu kemitraan inti plasma dimana kemitraan ini, perusahaan sebagai inti dan petani sebagai plasma. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk-bentuk modal sosial yang menjembatani kemitraan petani tebu dengan perusahaan (2) Peran modal sosial dalam keberlanjutan kemitraan antara petani tebu dengan perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) pabrik gula Camming. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan teknik analisis berupa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk modal sosial yang di manfaatkan petani dalam melakukan kemitraan yaitu modal sosial mengikat (bonding),
modal sosial menjembatani (bridging) dan modal sosial menghubungkan (linking). Peran modal sosial dalam keberkanjutan kemitraan diidentifikasi dengan mendapatkan akses kemitraan, diperolehnya profit dalam interaksi dengan pabrik dan meningkatkan rendemen produksi. Berbagai bentuk modal sosial dapat menjadi satu kesatuan yang berhubungan dan bersifat saling melengkapi dalam keberlanjutan kemitraan.

Keywords : Kemitraan, Modal Sosial, Pabrik Gula, Petani Tebu