ANALISIS TERINTEGRASI SKALA MULTIDIMENSI DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN STATUS KEBERLANJUTAN LAHAN PADI SAWAH = INTEGRATED ANALYSIS OF MULTIDIMENSIONAL SCALE WITH GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS FOR DETERMINING THE SUSTAINABILITY STATUS OF LOWLAND PADDY FIELDS

RACHMAT HIDAYAT. Analisis Terintegrasi Skala Multidimensi dengan Sistem Informasi Geografis untuk Penentuan Status Keberlanjutan Lahan Padi Sawah. (dibimbing oleh Sumbangan Baja dan Rismaneswati).

Potensi lahan dapat diduga menggunakan pendekatan terintegrasi yang melibatkan penilaian paramer biofisik/ekologi lahan, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan kebijakan lembaga/hukum yang bertujuan mencapai pengelolaan sumberdaya lahan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi lahan sawah berdasarkan hasil analisis terintegrasi antara skala multidimensi (MDS) dengan hasil analisis kesesuaian lahan. Metode penelitian tergolong mixed qualitative-quantitative yang menerapkan evaluasi lahan dengan pendekatan faktor pembatas menurut FAO dan analisis multidimensi yang mampu menganalisis lima dimensi dasar keberlanjutan yaitu ekonomi, sosial, lingkungan, teknologi dan hukum yaitu metode RAPFISH (Rapid Appraisal for Fisheries). Metode ini dimodifikasi menjadi RAP-ORYZA yang akan mengintegrasikan 5 faktor penentu pengembangan wilayah yang didukung teknik statistik MDS (Multidimensional Scaling) dalam penilaian secara tepat terhadap status keberlanjutan suatu sistem yang diintegrasikan dengan sistem informasi geospasial Unit lahan analisis kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan hasil overlay peta-peta dasar sebanyak 6 unit. Pengumpulan data produksi, pengelolaan lahan diperoleh dari wawancara petani responden di unit lahan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan tergolong cukup sesuai (S2) dominan ditemukan di lokasi penelitian dan sisanya tergolong sesuai marjinal (S3). Faktor pembatas utama adalah retensi hara (f) (C-organik tergolong sedang) dan hara tersedia (n) (N total, K2O dan P2O5 tergolong rendah sampai sedang) serta media perakaran (r) (tekstur tanah liat). Faktor penghambat retensi hara dan hara tersedia dapat diperbaiki dengan pemupukan berimbang dan penambahan bahan organik.Hasil analisis menggunakan RAP-ORYZA ordination menunjukan bahwa indeks keberlanjutan dari dimensi ekologi 65,45 % (cukup berkelanjutan); dimensi ekonomi 56,45 % (cukup berkelanjutan), dimensi sosial 56,92 % (cukup berkelanjutan); dimensi teknologi 69,53 %(cukup berkelanjutan) dan indeks dimensi hukum/kelembagaan 58,68 % (cukup berkelanjutan). Hasil analisis kesesuaian lahan dan MDS menunjukkan keeratan hubungan yang ditunjukkan kelas kesesuaian lahan dominan S2 dan nilai indeks 5 dimensi tergolong cukup berkelanjutan. Hasil analisis terintegrasi memungkinkan pendugaan potensi lahan pertanian secara berkelanjutan karena telah melibatkan aspek ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan hukum/kelembagaan.

Keywords : keberlanjutan, MDS, lahan sawah, analisis kesesuaian lahan, GIS