Strategi Komunikasi Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Misinformasi dan Disinformasi Terkait Covid 19 Di Kabupaten Bulukumba

ABSTRAK

SYARIFAH KUSUMADEWI KINANGGI. Strategi Komunikasi Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Misinformasi dan Disinformasi Terkait Covid 19 Di Kabupaten Bulukumba (dibimbing oleh Muhammad Akbar dan Muhammad Farid).
Infodemi yang lahir era pandemi Covid 19, beresiko pada peredaran misinformasi dan disinformasi yang dapat mengakibatkan persepsi yang salah di masyarakat sehingga menghambat upaya pemerintah dalam penanganan wabah penyakit tersebut. Fenomena ini merupakan konsekuensi dari kemajuan teknologi komunikasi yang membuat informasi beredar tanpa batas dan dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja.
Olehnya itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa strategi komunikasi serta hambatan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam mengatasi misinformasi dan disinformasi covid 19.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Informan penelitian ini sebanyak 10 orang antara lain unsur pemerintah, tokoh masyarakat, dan jurnalis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui satuan tugas Covid 19, telah melakukan berbagai langkah strategi komunikasi untuk mengatasi misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat dengan melibatkan lintas sektor. Upaya yang dilakukan yakni dengan menyebarluaskan informasi yang benar mengenai covid 19, baik dilakukan secara langsung (tatap muka), maupun dengan memanfaatkan media. Dalam upaya tersebut, pemerintah mengalami kendala antara lain keterbatasan anggaran, kualitas sumber daya manusia yang belum memadai, serta rendahnya literasi digital masyarakat.
Kata Kunci : strategi komunikasi, pemerintah daerah, misinformasi dan disinformasi, covid 19