Keanekaragaman Arthropoda Predator Tanaman Padi (Oryza sativa L.) pada Sawah Diberikan Pestisida Sintetik dan Tanpa Pestisida Di Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone = Diversity of Predatory Arthropods at Rice Field Given Synthetic Pesticide and Without Pesticide in Patangkai Village, Lappariaja District, Bone Regency

Kendala dalam budidaya tanaman padi (Oryza sativa L.) adalah adanya serangan hama, munculnya serangan hama memengaruhi petani untuk melakukan pengendalian menggunakan pestisida sintetik. Penggunaan pestisida sintetik juga mematikan arthropoda predator yang secara alami berperan sebagai agens pengendali hayati hama tanaman padi. Penelitian bertujuan mengetahui keanekaragaman arthropoda predator pada sawah diberikan pestisida sintetik dan tanpa pestisida. Pengambilan arthropoda predator pada tanaman padi dilaksanakan di Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Identifikasi sampel arthropoda predator dilakukan di Laboratorium Hama, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Penelitian berlangsung pada bulan Januari sampai dengan Mei 2023. Penelitian ini menggunakan dua petak sawah, masing-masing berukuran 20 m × 25 m, pengambilan sampel dilakukan dengan metode jaring ayun, perangkap cahaya, pitfall trap dan pengamatan visual. Perhitungan perbedaan keanekaragaman menggunakan analisis Uji T berpasangan dan perhitungan keanekaragaman menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah arthropoda predator pada sawah tanpa pestisida sebanyak 230 individu dan sawah diberikan pestisida sintetik sebanyak 128 individu. Populasi tertinggi pada kedua sawah yaitu arthropoda predator dari genus Tetragnatha. Populasi arthropoda predator pada sawah tanpa pestisida lebih tinggi dibandingkan sawah diberikan pestisida sintetik. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman arthropoda predator pada sawah tanpa pestisida H’ = 2,07 dan sawah diaplikasi pestisida sintetik H’ = 2,02 keduanya termasuk dalam kategori sedang

Keywords : Tetragnatha, Jaring ayun, Pittfall trap, Perangkap cahaya, Visual