Ketersedian Hara Fosfor (P), Seng (Zn) dan C-Organik Tanah Sawah Berdasarkan Indeks Pertanaman (Studi Kasus di Kelurahan Kallabirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros) = Availability of Phosphorus (P), Zinc (Zn), and C-Organic of rice field soil Based on Planting Index (Case Study in Kallabirang Village, Bantimurung district, Maros Regency)


Fatahillah, Ahmad (2023) Ketersedian Hara Fosfor (P), Seng (Zn) dan C-Organik Tanah Sawah Berdasarkan Indeks Pertanaman (Studi Kasus di Kelurahan Kallabirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros) = Availability of Phosphorus (P), Zinc (Zn), and C-Organic of rice field soil Based on Planting Index (Case Study in Kallabirang Village, Bantimurung district, Maros Regency). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G11116521_skripsi_08-11-2023 CAVER1.jpg

Download (211kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G11116521_skripsi_08-11-2023 BAB 1-2.pdf

Download (810kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G11116521_skripsi_08-11-2023 DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G11116521_skripsi_08-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 28 December 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Kandungan C-organik juga mempengaruhi kondisi hara P dalam tanah. Pemupukan hara P dengan dosis tinggi pada lahan sawah intensifikasi secara terus menerus mempercepat penurunan ketersediaan hara Zn. Tujuan. Menganalisis keterkaitan hara P-tersedia, Zn dan C-organik tanah sawah berdasarkan indeks pertanaman yang berbeda. Metode. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kallabirang Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode porpossive sampling dengan pendekatan indeks pertanaman (IP100, IP200 dan IP300). Analisis sifat kimia tanah yaitu P2O5, P-tersedia, C-organik, dan pH tanah. Analisis unsur hara mikro Seng tanah menggunakan Atomic absorption spectrometry. Hasil. C-organik pada IP100 menunjukkan status rendah untuk setiap lapisan (1.14% - 1.57%). Status hara P tersedia IP100 tergolong rendah pada setiap lapisan (8.02 ppm - 8.35 ppm). Kandungan P total IP100 terbilang sedang pada lapisan 1 dan 2 (23.66 mg/100 g dan 20,33 mg/100 g), serta terbilang rendah pada lapisan 3 (17.06 mg/100 g). C-organik pada IP200 menunjukkan status rendah untuk setiap lapisan (1.04% - 1.72%). Status hara P tersedia IP200 tergolong rendah pada semua lapisan (6.23 ppm - 8.41 ppm). Kandungan P total IP200 terbilang sedang pada lapisan 1 dan 2 (24.02 mg/100 g dan 21,00 mg/100 g) serta terbilang rendah pada lapisan 3 (19.94 mg/100 g). C-organik pada IP300 menunjukkan status sedang pada lapisan 1 (2,34%) serta status rendah untuk lapisan 2 dan 3 (2.00% dan 1.51%). Status hara P tersedia IP300 tergolong rendah pada lapisan 1 dan 2 (6.57 ppm dan 6.05 ppm) dan tergolong sangat rendah pada lapisan 3 (4.96 ppm). Kandungan P total IP300 terbilang sedang pada lapisan 1 (20,67 mg/100 g), dan terbilang rendah pada lapisan 2 dan lapisan 3 (12,59 mg/100 g dan 14,27 mg/100 g). Hara mikro Zn menunjukkan kelas kriteria tinggi yaitu antara 1 - 200 ppm. Kesimpulan. Kandungan C-organik tanah berdasarkan status hara BPT (2009) menunjukkan kriteria rendah yang berbanding lurus dengan ketersediaan hara P pada semua sistem pertanaman, dan berbanding terbalik dengan ketersediaan hara mikro Zn pada semua sistem pertanaman yang menunjukkan status hara tinggi

Keywords : indeks pertanaman, sawah, ketersediaan hara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: cropping index, rice field, nutrient availability
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 16 Apr 2024 03:42
Last Modified: 16 Apr 2024 03:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/31625

Actions (login required)

View Item
View Item