Analisis Pengaruh Penambahan Kotoran Sapi pada Proses Biokonversi Larva Black Soldier Fly (Maggot) = Analysis of The Effect of Addition of Cow Manure on Black Soldier Fly Larvae (Maggot) Bioconversion


Damayanti, Thalia Angelica i (2023) Analisis Pengaruh Penambahan Kotoran Sapi pada Proses Biokonversi Larva Black Soldier Fly (Maggot) = Analysis of The Effect of Addition of Cow Manure on Black Soldier Fly Larvae (Maggot) Bioconversion. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D131191051_skripsi_16-11-2023 caver1.jpg

Download (230kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D131191051_skripsi_16-11-2023 bab 1-2.pdf

Download (471kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D131191051_skripsi_16-11-2023 dp.pdf

Download (804kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D131191051_skripsi_16-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 December 2025.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Salah satu gas yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca ialah gas metana (CH4). Pada umumnya, gas metana dihasilkan dari sektor industri, tetapi ternyata sektor peternakan pun turut serta berkontribusi terhadap emisi gas metana. 61% gas metana dari sektor peternakan berasal dari peternakan sapi. Sebagian besar gas metana yang dihasilkan peternakan sapi berasal dari kotoran sapi. Selain dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik, kotoran sapi dapat dimanfaatkan menjadi media pertumbuhan Larva BSF. Kotoran sapi mengandung nitrogen, potassium, fosfor, dan bahan organik yang dibutuhkan oleh maggot. Selain itu, kandungan air pada kotoran sapi dapat menjadi media yang optimal untuk media pertumbuhan maggot. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan kotoran sapi terhadap kemampuan reduksi sampah, pertumbuhan, dan tingkat keberlangsungan hidup maggot. Jenis penelitian kali ini menggunakan metode eksperimental. Penelitian dilakukan selama 14 hari dengan frekuensi feeding per 3 hari dan 1 kali diawal terhadap 5 variasi komposisi pakan yang terdiri atas 100% sampah organik (R1), 75% sampah organik + 25% kotoran sapi (R2), 50% sampah organik + 50% kotoran sapi (R3), 25% sampah organik + 75% kotoran sapi (R4) , dan 100% kotoran sapi (R5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan reduksi sampah paling tinggi berasal dari frekuensi feeding 1 kali diawal R1 yaitu 94%. Lalu perkembangan larva yang paling baik berasal dari frekuensi feeding per 3 hari R1 yaitu 0.34 gram/larva dan 2.5 cm. Sedangkan untuk tingkat keberlangsungan hidup tertinggi berasal dari R1, R2, R3 untuk semua frekuensi feeding.

Kata Kunci: Kotoran sapi, Maggot, Larva BSF, Biokonversi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Cow excrement, Maggot, BSF larvae, Bioconversion
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 26 Mar 2024 02:53
Last Modified: 26 Mar 2024 02:53
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/31480

Actions (login required)

View Item
View Item