Citizen e-Readiness Dalam Penyelenggaraan Digital Desa di Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru = Citizen e-Readiness in the Implementation of Digital Desa at Lipukasi Village Tanete Rilau District Barru Regency

Dalam studi e-Government, terdapat kajian mengenai kesiapan dalam penerapan e-Government yang dikenal sebagai e-Readiness. Pemanfaatan layanan Digital Desa (DIGIDES) oleh pemerintah desa merupakan wujud nyata penerapan e-Government di tingkat desa. Penelitian ini berfokus pada kesiapan penggunaan DIGIDES di Desa Lipukasi yang memiliki sejumlah kompleksitas problematika. Berdasarkan fakta empiris dan observasi di desa ternyata masih minim penggunaan aplikasi DIGIDES. Hal ini dibuktikan oleh data DIGIDES (2023) bahwa dari 5078 penduduk desa, hanya 10 orang yang mengunduh aplikasi tersebut sejak pertama kali diimplementasikan pada bulan November 2021. Hal demikian memberikan gambaran terkait permasalahan digitalisasi yang terjadi di lingkup desa dalam hal ini kesiapan masyarakat dalam penerapan e-Government (Citizen e-Readiness) di Desa Lipukasi melalui Digital Desa (DIGIDES).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan Citizen e-Readiness Dalam Penyelenggaraan Digital Desa di Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan sumber data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara. Adapun data sekunder diperoleh dari data Pemerintah Desa Lipukasi, data Digital Desa (DIGIDES) dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. Penelitian ini menggunakan Konsep Citizen e-Readiness Wijaya & Surendro (2006) dengan indikator Culture (budaya), Human Resources (Sumber Daya Manusia), ICT Infrastructure (Infrastruktur TIK), dan Climate Business (Iklim Bisnis).

Hasil penelitian dan analisis disimpulkan bahwa Citizen e-Readiness dalam penyelenggaraan Digital Desa (DIGIDES) di Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru dinilai bersifat parsial yang berarti dari sisi pemerintah telah menggunakan DIGIDES. Sedangkan, masyarakat Desa Lipukasi belum cukup siap untuk menggunakan DIGIDES. Padahal masyarakat secara umum telah mengenal teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini disebabkan ketidaktahuan masyarakat mengenai DIGIDES yang akhirnya menyebabkan masyarakat tidak menggunakan layanan DIGIDES karena sosialisasi mengenai DIGIDES tidak berjalan secara komprehensif dan masif.

Keywords : e-Government, Citizen e-Readiness, Digital Desa (DIGIDES)