Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Je’netallasa Kabupaten Gowa = Collaborative Governance In The Development Of Je'netallasa Tourism Village Gowa Regency

Muhammad Dwiki Reza (E011191019) dengan judul skripsi “Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Je’netallasa Kabupaten Gowa”. xiv + 123 Halaman + 7 Gambar + 1 Tabel + Lampiran, Dibimbing oleh Dr. Hasniati, S.Sos., M.Si. dan Adnan Nasution, S.Sos., M.Si.
Pengembangan desa wisata merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Desa Je’netallasa dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Dalam pelaksanaannya, pemerintah Desa Je’netallasa berkolaborasi dengan berbagai pihak, diantaranya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, swasta, hingga masyarakat desa Je’netallasa. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses kolabroasi melalui teori collaborative governance dalam pengembangan desa wisata Je’netallasa di Kabupaten Gowa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan proses collaborative governance dalam pengembangan Desa Wisata Je’netallasa di Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan teori Collaborative Process yang merupakan bagian dari teori Collaborative Governance oleh Chris Ansell & Alison Gash dengan indikator face to face dialogue, trust building, commitment to the process, shared understanding, dan intermediate outcomes. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif melalui perolehan data primer dari wawancara langsung dengan informan/narasumber serta observasi langsung yang dilakukan peneliti dan data sekunder yang bersumber dari dokumen yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini dapat dikatakan cukup baik, meskipun terdapat satu indikator yang belum maksimal penerapannya yaitu indikator komitmen terhadap proses. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya komitmen yang ditunjukkan oleh pemerintah desa dan stakeholders lainnya dalam proses kolaboratif, sehingga masih terdapat beberapa kekurangan dalam berjalannya desa wisata Je’netallasa yang merupakan hasil sementara dari proses kolaboratif yang telah dijalankan. Adapun kekurangan yang dimaksudkan adalah kurangnya kualitas SDM, tidak tersedianya akomodasi, dan kurang masifnya promosi yang dilakukan.

Keywords : Collaborative Governance ; Collaborative Process; Pengembangan Desa Wisata.