Gambaran Bentuk-Bentuk Distorsi Kognitif pada Pelaku Kekerasan Seksual Inses di Lapas Klas 1 Makassar

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait bentuk-bentuk distorsi kognitif pelaku kekerasan seksual inses pada anak perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian case study. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 3 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu criterion sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam yang membantu dengan guideline wawancara yang disusun berdasarkan teori distorsi kognitif oleh Ward, dkk (1999; 2007). Analisis data dengan melakukan coding pada hasil wawancara dibantu dengan aplikasi MaxQDA.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa distorsi kognitif ditemukan muncul pada seluruh partisipan yang terlibat dalam penelitian ini. Distorsi kognitif uncontrollable dan nature of harm ditemukan muncul pada seluruh partisipan, kemudian children as sexual beings dan dangerous world muncul pada 2 dari 3 partisipan, sementara itu entitlement hanya muncul pada 1 partisipan. Faktor yang menyebabkan munculnya distorsi kognitif yaitu penolakan istri untuk melakukan hubungan seksual, ketidakinginan partisipan untuk berhubungan seksual dengan orang lain (diluar keluarga), hubungan yang terlalu dekat dengan korban secara fisik, dan pengalaman dengan perilaku kasar di masa kecil. Selain itu, juga ditemukan tipe keluarga seluruh partisipan yaitu the chaotic family.