Rahayu, Sri (2023) Uji Formulasi Pelet Alginat Beauveria bassiana (Bals.) Vuill Terhadap Mortalitas Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) Di Laboratorium. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G011181089_skripsi_07-11-2022 cover1.png
Download (187kB) | Preview
G011181089_skripsi_07-11-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
G011181089_skripsi_07-11-2022 dp.pdf
Download (1MB)
G011181089_skripsi_07-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 December 2025.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting
di dunia, selain gandum dan padi. Budidaya tanaman selalu memiliki tantangan tersendiri dalam
praktiknya. Tidak hanya menginginkan modal yang kecil tetapi juga harus mengusahakan agar
tanaman sehat dengan hasil panen yang berlimpah. Salah satu faktor pembatas dalam budidaya
tanaman jagung diantaranya adalah adanya hama dan penyakit tanaman. Spodoptera frugiperda
merupakan serangga invasif yang telah menjadi hama pada tanaman jagung. Serangga ini
banyak meresahkan masyarakat karena menyerang pada fase vegetatif hingga generatif.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pelet alginat Beauveria
bassiana dalam mengendalikan larva S. frugiperda. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, dan Laboratorium Pengendalian Hayati,
Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Makassar pada Desember 2021 hingga Februari 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kombinasi 5 perlakuan dan 5 ulangan. Larva uji yang
digunakan yaitu larva instar 3, adapun perlakuan yaitu menggunakan suspensi pelet alginat
dengan konsentrasi 30 biji pelet alginat, 40 biji pelet alginat, 50 biji pelet alginat, kontrol tanpa
B. bassiana, dan kontrol air steril. Parameter yang diamati yaitu mortalitas larva setiap 24 jam
selama 10 hari pengamatan, larva yang masih hidup akan terus diamati hingga mengalami
pergantian stadia hingga pupa dan imago. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 50
biji pelet alginat memiliki tingkat mortalitas larva tertinggi dan berbeda nyata diantara semua
perlakuan termasuk kontrol yakni mencapai 80% mortalitas. Perlakuan yang memiliki pengaruh
lebih besar dalam perkembangan S. frugiperda yaitu perlakuan 50 biji pelet alginat dengan
populasi hidup terendah yaitu 1 pupa dan 1 imago. Larva yang diberikan perlakuan pelet alginat
juga menunjukkan gejala serangga yang kurang aktif, nafsu makan yang berkurang, sehingga
lama kelamaan akan mengalami kematian. Gejala kematian yang ditimbulkan yaitu tubuh larva
menjadi hitam dan terdapat hifa yang berwarna putih di permukaan tubuh larva.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beauveria bassiana, Mortalitas, Pelet, Spodoptera frugiperda |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 19 Mar 2024 01:07 |
Last Modified: | 19 Mar 2024 01:07 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/31106 |