DESAIN DAN APLIKASI BIOSENSOR MENGGUNAKAN ENZIM URIKASE DARI BAKTERI TERMOFIL MATAUMPANA UNTUK ANALISIS ASAM URAT PADA SERUM DARAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi enzim urikase dari bakteri termofil
Mataumpana Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara dan mendesain
biosensor asam urat menggunakan urikase yang dapat digunakan untuk
analisis asam urat yang pada serum darah. Proses ini dimulai dengan
skrining, isolasi dan identifikasi mikroba termofil penghasil urikase,
selanjutnya produksi dan karakterisasi urikase, serta desain biosensor
menggunakan teknik amobilisasi enzim urikase pada membran kitin-selulosa
asetat dengan metode voltametri siklik dan selanjutnya dilakukan
karakterisasi biosensor dan diaplikasikan untuk analisis asam urat dalam
serum darah. Hasil penelitian menunjukkan 2 isolat terpilih bakteri termofilik
penghasil urikase dari sumber air panas Mataumpana Kabupaten Buton,
Sulawesi Tenggara yaitu Bacillus badius W.IIISRNa_2.1 dan Bacillus
altitudinis W.IIISRNs_1.1. Urikase diproduksi maksimum oleh Bacillus badius
W.IIISRNa_2.1 selama 12 jam pada suhu 45ºC dan urikase murni diperoleh
pada fraksi 12 dari hasil fraksinasi Sephadeks G-75 dengan aktivitas spesifik
9,871 U/mg dengan tingkat kemurnian 95,56 kali dengan berat molekul 28,95
kDa. Enzim ini bekerja maksimal pada kondisi optimum : pH 8,0; suhu 45ºC;
konsentrasi substrat 3,5 mmol, di aktifkan oleh ion logam Ba2+, Ca2+, Mg2+,
Zn2+, Co2+ dan K+ pada konsentrasi 0,05 mM, serta stabil pada pH 7,5-8,0
dan suhu 45ºC. Perbandingan kitin-selulosa asetat 2:1 pada konsentrasi
glutaraldehida 25% merupakan komposisi membran terbaik pada pembuatan
elektroda K-CAUox untuk biosensor asam urat yang optimum pada pH
7,5,suhu 29ºC, sensitif dan selektif spesifik pada asam urat dengan batas
maksimum 218,78 ppm dan pemakaian 21 kali selama 21 hari. Biosensor
dengan elektroda K-CAUox pada penelitian ini dapat dipakai untuk
menentukan kadar asam urat dalam serum darah.