POTENSI DAERAH RAWAN LONGSOR DI MAKALE SELATAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALISIS (PHA)


SARMA, YOHANIS (2020) POTENSI DAERAH RAWAN LONGSOR DI MAKALE SELATAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALISIS (PHA). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
20_G11115536_Cover1.jpg

Download (3kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
20_G11115536(FILEminimizer) ... ok 1-2.pdf

Download (459kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
20_G11115536(FILEminimizer) ... ok dapus-lam.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
20_G11115536(FILEminimizer) ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

YOHANIS SARMA, Potensi Daerah Rawan Longsor Di Makale Selatan dengan Proses Hirarki Analisis (PHA). Pembimbing: ASMITA AHMAD dan SARTIKA LABAN.
Latar Belakang. Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Salah satu daerah yang tidak luput dari bencana tanah longsor adalah daerah kabupaten Tana Toraja khususnya di Kecamatan Makale Selatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan daerah rawan bencana tanah longsor untuk mendukung upaya mitigasi bencana tanah longsor di wilayah penelitian. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan longsor dan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kejadian longsor di Makale Selatan. Metode. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dengan metode pembobotan Proses Hirarki Analisis (PHA), dengan parameter; kemiringan lereng, curah hujan, penggunaan lahan, tekstur tanah, jenis tanah dan formasi batuan. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan kejadian longsor di Makale Selatan sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang memiliki bobot paling tinggi dengan Skor 41% dibandingkan dengan parameter lainnya. Sebaran luas tingkat kerawanan longsor di daerah penelitian yaitu tidak rawan seluas 12,46%, agak rawan seluas 51,72%, rawan seluas 25,72%, dan sangat rawan seluas 10,11% dari total luas daerah penelitian. Desa yang dianggap paling aman adalah kelurahan Tiromanda dan desa paling rawan adalah Lembang Randan Batu. Penggunaan lahan permukiman 46,9% berada pada daerah rawan hingga sangat rawan. Kesimpulan. Kejadian longsor daerah penelitian sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng. Tingkat kerawanan longsor di daerah penelitian didominasi oleh tingkat kerawanan sedang (agak rawan). Lembang Randan Batu merupakan daerah yang dianggap paling rawan terjadi bencana longsor.
Kata kunci : Longsor, tingkat kerawanan, mitigasi bencana.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 09 Mar 2021 06:43
Last Modified: 09 Mar 2021 06:43
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3106

Actions (login required)

View Item
View Item