Toksisitas Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam (Gaertn.)) dan Kipahit (Tithonia diversifolia (Hems. A. Glay)) Terhadap Hama Ulat Grayak Jagung (Spodoptera frugiperda (J.E. Smith))


Sahrul, Sahrul (2023) Toksisitas Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam (Gaertn.)) dan Kipahit (Tithonia diversifolia (Hems. A. Glay)) Terhadap Hama Ulat Grayak Jagung (Spodoptera frugiperda (J.E. Smith)). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G011181030_skripsi_28-04-2023 cover1.jpg]
Preview
Image
G011181030_skripsi_28-04-2023 cover1.jpg

Download (415kB) | Preview
[thumbnail of G011181030_skripsi_28-04-2023 bab 1-3.pdf] Text
G011181030_skripsi_28-04-2023 bab 1-3.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of G011181030_skripsi_28-04-2023 dp.pdf] Text
G011181030_skripsi_28-04-2023 dp.pdf

Download (802kB)
[thumbnail of G011181030_skripsi_28-04-2023.pdf] Text
G011181030_skripsi_28-04-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 December 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Jagung merupakan salah satu komoditas yang menjadi bahan utama pangan dan pakan ternak di Indonesia. Produktivitas jagung di Indonesia mengalami penurunan salah satunya disebabkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya hama. Salah satu hama yang menjadi penyebab menurunnya produktivitas jagung di Indonesia yaitu Spodoptera frugiperda (J.E. Smith). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat toksisitas yang di akibatkan oleh ekstrak daun bintaro (Cerbera odollam (Gaertn.)) dan kipahit (Tithonia diversifolia (Hems. A. Glay)) terhadap S. frugiperda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Laboratorium Bahan Alami dan Pestisida, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin mulai Agustus – November 2022. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari dua jenis ekstrak masing-masing terdiri dari lima konsentrasi (0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%) dengan lima ulangan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan’s Mean Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bintaro dan kipahit bersifat racun dalam ini sebagai racun perut bagi S. frugiperda. Perlakuan Ekstrak daun bintaro dengan konsentrasi tertinggi yaitu 2% memiliki mortalitas larva sebesar 75%, sedangkan pada perlakuan ekstrak daun kipahit memiliki mortalitas larva S. frugiperda sebesar 95% pada pengamatan hari ke-14, dengan nilai LC50 masing masing ekstrak yaitu ekstrak daun bintaro sebesar 0,11% dan ekstrak daun kipahit sebesar 0,35%.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Racun Perut, Larva, LC50, Mortalitas, Konsentrasi
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 07 Mar 2024 06:38
Last Modified: 07 Mar 2024 06:38
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/31002

Actions (login required)

View Item
View Item