Kinerja Reproduksi dan Daya Fertilitas Sapi Bali Bertanduk dan Tidak Bertanduk (Polled)

Penerapan bioteknologi reproduksi mampu melakukan percepatan peningkatan populasi dan mutu genetik ternak lokal. Salah satu ternak lokal Indonesia memiliki potensi dikembangkan adalah sapi Bali polled yang memiliki banyak kelebihan dan kemudahan dalam pemeliharaannya. Namun, informasi reproduksi pada sapi Bali polled masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan 1) Mengkaji pengujian BSE, karakteristik kualitas dan kinematika sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk. 2) Mengkaji profil protein plasma seminal berdasarkan 1D-SDS-PAGE pada sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk. 3) Mengkaji identifikasi protein spesifik dan biomarker sıfat fertilitas pada sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk. 4) Mengkaji asosiasi protein spesifik dengan kinerja reproduksi secara in vivo pada sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020-2023. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa sapi Bali polled sesuai standar BSE, dan karakteristik semen yang baik sesuai SNI 01-4869.1-2017. Serta kinematika sperma termasuk kategori baik sehingga sapi Bali polled berpotensi menjadi pejantan unggul. Analisis protein menggunakan 1D-SDS-PAGE berdasarkan berat molekul dapat digunakan sebagai penanda awal kualitas semen pada sapi Bali polled. Semen sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk mengandung kandidat protein yang sama yaitu IGF-1, AKAP 3, AKAP 4, arylsulfatase-a, N-acetyl-β-guicosaminidase, BSP A1/A2, BSP-A3, dan BSP-30 (BSP1, BSP3, and BSP5) dan asFP yang terkait dengan sifat reproduksi. Plasma semen sapi Bali polled ditemukan protein ZPBP (Zona Pelucida Binding Protein) terkait dengan fungsi reproduksi yang belum dilaporkan pada sapi Bali bertanduk dan pada Bos taurus. Fungsi reproduksi ZPBP terindikasi pada status akrosom sapi Bali tidak bertanduk yang berhubungan dengan sifat fertilitas. Protein spesifik ZPBP pada penelitian ini tidak memperlihatkan asosiasi dengan kinerja reproduksi secara in vivo, namun berasosiasi dengan status akrosom pada semen sapi Bali tidak bertanduk. Kinerja reproduksi dan daya fertilitas sapi Bali bertanduk dan polled dapat digunakan dalam upaya identifikasi sapi Bali polled sebagai calon galur sapi potong Indonesia.