SEDIMENTASI, KEHILANGAN HARA, DAN KERUGIAN EKONOMI DI LINGKUNGAN SUB DAS MAMASA

Kesuburan tanah dan kualitas lahan pertanian mengalami penurunan akibat erosi dan sedimentasi di daerah hulu sub DAS. Penurunan kesuburan tanah ini disebabkan oleh hilangnya unsur hara NPK pada lapisan tanah atas. Erosi dan sedimentasi di daerah hulu Sub DAS Mamasa disebabkan oleh degradasi lahan dan konversi hutan akibat perluasan lahan dan perladangan berpindah untuk kakao, jagung, dan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah sedimen, kehilangan hara dan kerugian ekonomi sebagai dampak sedimentasi di Sub DAS Mamasa. Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Mamasa pada bulan Juni hingga September 2022 melalui beberapa tahapan berupa studi literatur, pengumpulan data primer dan sekunder. Kemudian dilanjutkan dengan analisis laboratorium, pembuatan peta dasar untuk proses analisis data. SWAT membutuhkan data masukan berupa tutupan lahan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan data iklim. Simulasi SWAT dilakukan dalam rentang waktu 2012 hingga 2021. Analisis hara sedimen untuk menganalisis kehilangan hara pada lahan pertanian, kerugian ekonomi. Daerah yang memiliki sedimentasi yang tinggi cukup besar terutama pada daerah hulu, sedimentasi yang terjadi akan menyebabkan kekeruhan pada air sungai. Sedimentasi yang terjadi pada bagian tengah merupakan hasil akumulasi dari beban sedimen pada bagian hulu ditambah dengan beban sedimen yang berasal dari wilayah tengah. Sedimentasi di wilayah DAS bagian hilir merupakan akumulasi keseluruhan beban sedimen yang terbawa dari wilayah DAS bagian hulu, tengah, hingga hilir. Kehilangan hara pada lahan pertanian.terbesar yaitu pada wilayah hilir sebesar 904.183 kg. Total kehilangan hara untuk seluruh wilayah DAS mencapai 1.978.137 kg atau 1.978 ton. Total kerugian ekonomi sebagai dampak sedimentasi di Sub DAS Mamasa mencapai Rp. 35.947.006.198.