Intersepsi Curah Hujan pada Sistem Kakao Monokultur dan Agroforestri Kakao-Langsat di Kabupaten Polewali Mandar


Muchlis, Yusdianzah (2023) Intersepsi Curah Hujan pada Sistem Kakao Monokultur dan Agroforestri Kakao-Langsat di Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G011171563_skripsi_05-04-2023 cover1.jpg]
Preview
Image
G011171563_skripsi_05-04-2023 cover1.jpg

Download (202kB) | Preview
[thumbnail of G011171563_skripsi_05-04-2023 bab 1-3.pdf] Text
G011171563_skripsi_05-04-2023 bab 1-3.pdf

Download (557kB)
[thumbnail of G011171563_skripsi_05-04-2023 dp.pdf] Text
G011171563_skripsi_05-04-2023 dp.pdf

Download (963kB)
[thumbnail of G011171563_skripsi_05-04-2023.pdf] Text
G011171563_skripsi_05-04-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 29 November 2025.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Intersepsi yaitu air hujan yang jatuh pada permukaan tanaman kemudian diuapkan kembali ke atmosfer. Intersepsi sangat bergantung pada karakteristik sistem tanam, termasuk sistem monokultur pertanaman kakao dan sistem agroforestri. Tujuan. Mempelajari besarnya nilai intersepsi hujan beserta hubungan luas tajuk dengan nilai intersepsi di sistem kakao monokultur dan agroforestri kakao-langsat. Metode. Penelitian dilakukan di perkebunan kakao rakyat dengan sistem lahan kakao monokultur dan agroforestri kakao-langsat di Kabupaten Polewali Mandar. Intersepsi dihitung dari selisih curah hujan dengan air lolos ditambah aliran batang. Curah hujan diukur menggunakan ombrometer yang diletakkan pada areal terbuka. Air lolos diukur menggunakan ombrometer yang diletakkan di bawah tajuk tanaman. Aliran batang diukur dengan melilitkan selang plastik di batang tanaman yang terhubung ke jerigen penampung air. Hubungan luas tajuk dengan intersepsi dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil. Terdapat 27 hari hujan dengan total curah hujan sebesar 496,52 mm dengan rata-rata curah hujan sebesar 18,39 mm hari-1. Nilai air lolos dan aliran batang kakao monokultur (12,38 dan 0,54 mm hari-1) sedangkan agroforestri kakao-langsat (11,50 dan 0,14 mm hari-1). Nilai intersepsi yang terjadi pada sistem agroforestri kakao-langsat lebih besar (5,933 mm hari-1) sedangkan sistem kakao monokultur (5,396 mm hari-1). Nilai R2= 0,573 pada sistem monokultur lebih kecil dari sistem agroforestri yaitu R2= 0,968 memujukkan luas proyeksi tajuk memberikan korelasi yang tinggi terhadap nilai intersepsi. Kesimpulan. Nilai rerata intersepsi pada kakao monokultur berbeda dengan agroforestri kakao-langsar yaitu 29,73% dan 46,9% dari total curah hujan. Intersepsi pada sistem agroforestri berimplikasi pada berkurangnya daya rusak hujan terhadap tanah dan aliran permukaan, sehingga potensi erosi akan lebih kecil.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 29 Nov 2023 01:24
Last Modified: 29 Nov 2023 01:24
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30854

Actions (login required)

View Item
View Item