EFEKTIVITAS GEL VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP LEVEL OSTEOKALSIN PADA RATUS NORVEGICUS YANG DIINDUKSI BAKTERI PORPHYROMONAS GINGIVALIS = EFFECTIVENESS OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) GEL ON OSTEOCALCIN LEVELS IN RATUS NORVEGICUS INDUCED PORPHYROMONAS GINGIVALIS BACTERIA

Pendahuluan: Pada periodontitis, bakteri periodontal dan produknya mampu meningkatkan sitokin lokal yang dapat memodulasi respon host sehingga dapat mempercepat resorpsi tulang secara sistemik. Ketika resopsi melampaui formasi maka baik tinggi tulang ataupun kepadatan tulang berkurang. Regenerasi spontan tidak selalu terjadi, sehingga dibutuhkan terapi regeneratif yang dapat mempercepat penyembuhan dan pembentukan tulang baru. Jaringan periodontal yang rusak, sulit disembuhkan hanya dengan pendekatan mekanis seperti skeling dan root planing sehingga memiliki keterbatasan dalam meningkatkan regenerasi jaringan periodontal yang rusak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan yang dapat menstimulasi pembentukan tulang dan regenerasi jaringan periodontal. Bahan alam yang banyak terdapat di Indonesia adalah pohon kelapa (Cocos Nucifera) yang dapat diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). VCO dapat digunakan sebagai bahan alternatif karena kaya akan antioksidan seperti polifenol, vitamin, sterol dan tokoferol. Polifenol adalah yang paling banyak mempunyai efek pada tulang. Pada penelitian ini menggunakan osteokalsin sebagai marker karena sering digunakan sebagai biomarker awal pembentukan tulang dan untuk menilai efektivitas hasil pengobatan karena merupakan protein nonkolagen utama dan paling banyak pada tulang.
Bahan dan Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Gel VCO dibuat dari buah kelapa segar yang diolah menjadi VCO dengan melakukan fermentasi secara alami, kemudian dicampurkan dengan NaCMC dan ditambahkan Treatanolamin (TEA) serta dilarutkan dengan gliserin untuk mendapatkan VCO yang berbentuk gel. Subjek penelitian ini adalah 24 ekor Rattus Norvegicus yang diinduksi periodontitis dengan cara melakukan pemasangan silk-ligature pada gigi anterior bawah dan bakteri P. Gingivalis ATCC 33277 ke dalam sulkus gingiva. Rattus Norvegicus kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, dan pada hari ke-7 dan ke-14 dilakukan sacrificed dan pengambilan sampel rahang untuk melihat level osteokalsin pada proses regenerasi jaringan periodontal.
Hasil : Hasil analisa data menunjukkan perbedaan signifikan jumlah osteokalsin antara kelompok gel VCO dengan kontrol negatif pada hari ke 14 dengan nilai p<0,05.
Kesimpulan : Gel VCO terbukti efektif meningkatkan jumlah osteokalsin pada Rattus Norvegicus yang diinduksi bakteri Phorphyromonas Gingivalis

Kata Kunci : Periodontitis, Virgin Coconut Oil, Osteokalsin, Regenerasi Jaringan Periodontal