FORMULASI GEL TERMOSENSITIF DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DARI MIKROPARTIKEL KLORAMFENIKOL MENGGUNAKAN WHEY PROTEIN UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SECARA TOPIKAL

Peningkatan kasus infeksi dan masalah dalam pengobatan seperti kelarutan obat yang kurang baik, mejadi penghalang dalam pemanfaatan obat melalui rute topikal. Penelitian ini berfokus pada proses enkapsulasi Kloramfenikol (CAP) kedalam Whey protein (WPI) (CAP-MP's) dan selanjutnya diformulasikan menjadi gel in situ termosensitif untuk digunakan dalam penyembuhan luka secara topikal. Mikropartikel kloramfenikol (CAP-MP's) diformulasi dengan menggunakan proses emulsifikasi. Modifikasi lama dan kecepatan pencampuran, serta variasi konsentrasi WPI dan CAP menghasilkan ukuran partikel yang bervariasi (0,946  0,075 hingga 8,94  0,317m). Formulasi optimum dicapai dengan menggunakan 15% WPI dalam air, 2 ml CAP dalam propilen glikol dengan jumlah total dalam campuran adalah 100 mg, fase minyak 5%, dengan waktu dan kecepatan homogenisasi masing-masing pada 15 menit dan 7500 rpm. Karakterisasi CAP-MP’s menunjukkan nilai PDI sebesar 0,110  0,007, efisiensi penjerapan obat sebesar 70,641  1,125 dan drug loading sebesar 8,798  0,117. Analisis SEM dari CAP-MP menunjukkan partikel bulat, seragam dan tersebar di permukaan. Pluronic® F127, Pluronic® F68, dan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) digunakan untuk formulasi gel termosensitif sesuai dengan karakterisasi yang diinginkan. Formulasi gel dapat menunjukkan bentuk cair pada suhu kamar (25°C) dan membentuk gel pada suhu 31°C. Formula optimum ini mampu meningkatkan bioadhesivitas (28,161  3,903) serta persentase oklusivitas kulit gel setelah 24 jam (32,822  0,004) dan dianggap tidak menunjukkan aktivitas hemolitik. Dalam pengujian aktivitas antibakteri ex vivo, evaluasi ini menunjukkan pengurangan 99,95% pada populasi bakteri Staphylococcus aureus (SA).