Saputra, Eril (2023) Code Switching Used in Susilo Bambang Yudhoyono’s Speech at Commemoration of the 10th National Technology Awakening Day: A Sociolinguistic Study = Code Switching Used in Susilo Bambang Yudhoyono’s Speech at Commemoration of the 10th National Technology Awakening Day: A Sociolinguistic Study. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
F041191133_skripsi_09-11-2023 CAVER1.jpg
Download (225kB) | Preview
F041191133_skripsi_09-11-2023 BAB 1-2.pdf
Download (2MB)
F041191133_skripsi_09-11-2023 DP.pdf
Download (250kB)
F041191133_skripsi_09-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 23 November 2025.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
ERIL SAPUTRA. 2023. Code Switching Used in Susilo Bambang Yudhoyono’s Speech at Commemoration of the 10th National Technology Awakening Day: A Sociolinguistic Study (dibimbing oleh Simon Sitoto dan Ainun Fatimah).
Penelitian ini bertujuan untuk mengdentifikasi jenis-jenis alih-kode yang digunakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono di dalam pidatonya pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan alasan penggunaan alih-kode di dalam pidato tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mengambil data yang berisi alih-kode dari transkrip pidato. Kemudian, data dikumpulkan dan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan faktor/alasan alih-kode. Setelah mengumpulkan data, peneliti kemudian menganalisis data menggunakan metode deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis alih-kode berdasarkan teori Yassi yang ditemukan di dalam pidato tersebut, yaitu intra-clausal switching (45,9%), intra-phrasal switching (41.0%), intra-lexical switching (6,6%), dan inter-lexical switching (6,6%). Selain itu, peneliti menemukan bahwa terdapat tujuh alasan penggunaan alih-kode menurut Hoffman dan Saville-Troike yang ditemukan di dalam pidato, yaitu berbicara tentang suatu topik (65,6%), mengekspresikan identitas kelompok (18.0%), untuk keperluan leksikal (6,6%), pengulangan untuk klarifikasi (3,3%), dan untuk memperkuat atau memperhalus perintah (3,3%), berempati terhadap sesuatu (mengekspresikan solidaritas) (1,6%), dan bermaksud untuk menjelaskan isi tuturan kepada lawan bicara (1,6%). Namun, ada beberapa alasan alih-kode yang tidak terdapat di dalam pidato tersebut berdasarkan teori Hoffman dan Saville-Troike. Beberapa alasan alih-kode tersebut adalah mengutip orang lain (0,0%), kata seru (memasukkan pengisi kalimat atua penghubung kalimat) (0,0%), dan untuk mengecualikan orang lain ketika komentar hanya ditujukan untuk audiens terbatas (0,0%).
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa pembicara sebagian besar menggunakan alih-kode untuk membicarakan tentang suatu topik. Penutur lebih memilih untuk menggunakan bahasa Inggris untuk mengatakan suatu istilah karena dia merasa lebih nyaman untuk menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Penggunaan istilah dalam bahasa Inggris juga lebih mudah dipahami dibandingkan dengan menerjemahkan istilah tersebut.
Keywords : alih-kode, pidato, jenis alih-kode, alasan alih-kode
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | alih-kode, pidato, jenis alih-kode, alasan alih-kode |
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa Inggris |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 18 Apr 2024 00:42 |
Last Modified: | 18 Apr 2024 00:42 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30672 |