Ihsani, Tiara Indah Dhiya (2023) PENGARUH VARIASI KONSENTRASI GLUTARALDEHID DALAM KOMBINASINYA DENGAN PVA, PVP, DAN KITOSAN TERHADAP KARAKTERISTIK HYDROGEL FORMING MICRONEEDLE SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PROFIL PERMEASI ALBENDAZOL DARI RESERVOIR POLIETILEN GLIKOL (PEG) = THE EFFECT OF VARIATIONS OF GLUTARALDEHYDE CONCENTRATIONS IN COMBINATION WITH PVA, PVP, AND CHITOSAN ON THE CHARACTERISTICS OF HYDROGEL FORMING MICRONEEDLE AND ITS EFFECT ON PERMEATION PROFILE OF ALBENDAZOLE POLYETHYLENE GLYCOL (PEG) RESERVOIR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011191127_skripsi_20-03-2023 cover1.png
Download (104kB) | Preview
N011191127_skripsi_20-03-2023 1-2.pdf
Download (894kB)
N011191127_skripsi_20-03-2023 dp.pdf
Download (498kB)
N011191127_skripsi_20-03-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Cystic echinococcosis (CE) merupakan masalah kesehatan Indonesia dan terdapat sekitar dua miliar populasi yang terinfeksi. Albendazol merupakan obat yang paling efektif dalam mengobati CE. Namun, albendazol yang dikonsumsi secara oral akan mengalami metabolisme lintas pertama di hati yang dapat mengurangi efektivitasnya dalam mengobati CE. Oleh karena itu, dikembangkan alternatif dalam meningkatkan efektivitas obat albendazol melalui rute pemberian transdermal dalam bentuk sediaan hydrogel forming microneedle (HFM). HFM dibentuk melalui proses ikatan silang dari campuran polimer dengan variasi konsentrasi glutaraldehid, 0,15% glutaraldehid (Formula 1), 0,20% glutaraldehid (Formula 2), dan 0,25% glutaraldehid (Formula 3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi konsentrasi glutaraldehid terhadap karakteristik HFM serta pengaruhnya terhadap permeasi albendazol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi glutaraldehid dapat mempengaruhi karakteristik HFM. Pada pengujian swelling yang memiliki persentase tinggi ke rendah secara berturut-berturut adalah F3, F1, dan F2 dengan hasil 935,25% ; 888,26% ; dan 691,50% . Hasil uji kekuatan mekanik dan penetrasi masing-masing mengalami penurunan tinggi microneedle sebesar F1 dengan 11,03% yang dapat menembus hingga lapisan ke-3, F2 dengan 2,83% yang dapat menembus hingga lapisan ke-4, dan F3 dengan 4,17% yang dapat menembus hingga lapisan ke-5. Hasil Uji permeasi pada jam ke-24, F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah 3,08 mg ; 1,98 mg ; dan 1,55 mg. Dapat disimpulkan F1 merupakan formula yang optimal karena memiliki permeasi yang paling baik dibandingkan dengan formula lainnya dan kekuatan mekanik serta kemampuan penetrasi sesuai dengan persyaratan.
Kata Kunci: Cystic echinococcosis, Albendazol, hydrogel forming microneedle, ikatan silang
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cystic echinococcosis, Albendazole, hydrogel forming microneedle, crosslinking |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 19 Apr 2024 00:44 |
Last Modified: | 19 Apr 2024 00:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30648 |