PENGARUH KONSENTRASI GLISERIL MONOSTEARAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKA DAN PROFIL PELEPASAN METRONIDAZOL PADA SEDIAAN IMPLAN IN SITU FORMING MICROPARTICLE


Gosti, Melvina (2023) PENGARUH KONSENTRASI GLISERIL MONOSTEARAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKA DAN PROFIL PELEPASAN METRONIDAZOL PADA SEDIAAN IMPLAN IN SITU FORMING MICROPARTICLE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of N011191113_skripsi_20-03-2023 1-2.pdf] Text
N011191113_skripsi_20-03-2023 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of N011191113_skripsi_20-03-2023 cover1.png]
Preview
Image
N011191113_skripsi_20-03-2023 cover1.png

Download (137kB) | Preview
[thumbnail of N011191113_skripsi_20-03-2023 dp.pdf] Text
N011191113_skripsi_20-03-2023 dp.pdf

Download (971kB)
[thumbnail of N011191113_skripsi_20-03-2023.pdf] Text
N011191113_skripsi_20-03-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Abses periodontal (AP) merupakan penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi tertinggi ketiga di dunia. Pada area klinis gigi, sekitar 59,7% pasien AP tidak terobati dan dapat berakibat fatal seperti penanggalan gigi atau bahkan kemungkinan terkena dampak infeksi sistemik yang lebih parah. Metronidazol (MTZ) merupakan antibiotik lini pertama AP yang efektif membunuh bakteri anaerob penyebab utama AP, namun masih belum terdapat dalam bentuk sediaan lokal. Implan in situ forming microparticle (ISM) merupakan salah satu sediaan lokal yang memiliki beberapa keuntungan seperti cost effective, pembuatan dan administrasi yang lebih mudah, meminimalisir efek samping obat serta meningkatkan durasi kerja obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gliseril monostearat (GMS) terhadap karakteristik fisika serta profil pelepasan sediaan implan ISM MTZ. Terdapat 3 formula dengan variasi konsentrasi GMS, yaitu F1 (20%), F2 (22,5%), dan F3 (25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dengan GMS yang lebih tinggi memiliki karakteristik fisika yang lebih baik seperti viskositas yang lebih tinggi, ukuran mikropartikel yang lebih kecil, difusi pelarut yang lebih rendah dan pelepasan obat yang lebih lambat. Pada studi pelepasan in vitro menunjukkan bahwa F3 sebagai formula optimal yang memberikan profil pelepasan MTZ paling baik daripada F1 dan F2 karena memiliki karakteristik fisika yang baik serta menghasilkan pelepasan paling lambat dengan jumlah pelepasan sebesar 24,55 mg ± 0,27 mg (sekitar 49%) pada sediaan implan ISM ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions (Program Studi): Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 18 Apr 2024 00:28
Last Modified: 18 Apr 2024 00:28
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30643

Actions (login required)

View Item
View Item