HUBUNGAN KELAINAN JANTUNG BAWAAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 5-11 TAHUN DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2019-2020


Muis, Annisa Manika (2023) HUBUNGAN KELAINAN JANTUNG BAWAAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 5-11 TAHUN DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2019-2020. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C011181528_skripsi_14-03-2022_Cover1.jpg

Download (247kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C011181528_skripsi_14-03-2022_Bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C011181528_skripsi_14-03-2022_Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C011181528_skripsi_14-03-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Annisa Manika Muis Latar belakang: Kelainan jantung bawaan merupakan kelainan kongenital yang paling sering ditemukan. Anak dengan kelainan jantung bawaan menunjukkan tanda penundaan pertumbuhan. Intervensi gizi yang diberikan pada anak usia di atas 5 tahun masih dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan fungsi kognitifnya. Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kelainan jantung bawaan dengan status gizi anak usia 5-11 tahun di RSUP Dr. Wahidin Sudirousodo taun 2019-2020. Metode : Penelitian observasi analitik dengan desain cross sectional. Data penelitian diambil di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo melalui rekam medis. Teknik sampel yang digunakan ialah systematic random sampling. Terdapat 71 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi. Penentuan status gizi menggunakan metode antropometri IMT/U berdasarkan Z-score. Hasil : Ditemukan 37 anak laki-laki (52,1%) dan 34 anak perempuan (47,9%) yang mengidap kelainan jantung bawaan. Kelainan jantung bawaan asianotik paling banyak ditemukan, yaitu 53 kasus (74,6%). Sedangkan, kelainan jantung bawaan sianotik sebanyak 18 kasus (25,4%). Status gizi anak dengan kelainan jantung bawaan asianotik dan sianotik, paling banyak dengan status gizi normal (26 anak atau 36,6%), lalu diikuti status gizi kurang (20 anak atau 28,2%), status gizi buruk (17 anak atau 23,9%), status gizi obesitas (5 anak atau 7,0%), dan paling sedikit, status gizi berlebih (3 anak atau 4,2%). Dengan uji fisher’s exact, didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kelainan jantung bawaan dengan status gizi anak usia 5-11 tahun (p=0,856). Pada status gizi normal dan malnutrisi, ditemukan 45 anak malnutrisi (64,8%) dan 26 anak status gizi normal (35,2%). Dengan uji chi square, didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kelainan jantung bawaan dengan status gizi normal maupun malnutrisi pada anak usia 5-11 tahun (p=0,738). Pada kelainan jantung bawaan asianotik, persentase anak malnutrisi sebesar 62,3% dan sianotik sebesar 37,7%. Persentase anak dengan status gizi normal, pada kelainan jantung bawaan asianotik sebesar 37,7% dan pada sianotik sebesar 33,3%. Kesimpulan : Tidak ada hubungan pada kelainan jantung bawaan dengan status gizi anak usia 5-11 tahun di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Proporsi anak kelainan jantung bawaan asianotik dan sianotik dengan malnutrisi dua kali lipat lebih tinggi daripada dengan status normal. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara status gizi anak kelainan jantung bawaan asianotik dan sianotik.

Kata kunci : kelainan jantung bawaan, status gizi, anak, usia sekolah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: congenital heart defects, nutritional status, children, school age
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 03 Apr 2024 05:18
Last Modified: 03 Apr 2024 05:18
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30565

Actions (login required)

View Item
View Item