PASANG RI KAJANG : SEBUAH TRADISI LISAN UNTUK MELESTARIKAN HUTAN ADAT = ASANG RI KAJANG : AN ORAL TRADITION TO PRESERVE INDIGENOUS FOREST

Dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, penyampaian Pasang menjadi sebuah tradisi lisan yang melekat pada masyarakat adat Kajang. Pasang tidak boleh dituliskan karena menjadi sebuah kasipalli atau tabu bagi mereka untuk menuliskannya. Namun, tradisi penyampaian pesan lisan ini tidak luntur dari generasi ke generasi bahkan mempengaruhi perilaku Masyarakat Adat Ammatoa Kajang dalam melestarikan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisa pewarisan tradisi lisan Pasang oleh masyarakat adat Ammatoa Kajang secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Selain itu untuk memahami dan menganalisa pengaruhi tradisi lisan Pasang terhadap perilaku masyarakat adat Ammatoa Kajang dalam melestarikan hutan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan dan ajaran Pasang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi, dan disampaikan melalui cerita, pantun, doa, dan ritual-ritual adat. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui cerita-cerita dengan hal-hal yang berbau magis. Pengetahuan tentang tradisi dan interaksi sosial diwariskan sejak dini melalui pesan langsung dari orang tua kepada anaknya.Lembaga adat juga berperan penting dalam pewarisan Pasang melalui pelaksanaan ritual adat yang diselenggarakan oleh pemangku adat yang sarat dengan pesan-pesan simbolik. Temuan lainnya adalah Pasang telah mempengaruhi perilaku masyarakat adat Ammatoa Kajang untuk menjaga dan melestarikan hutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku melestarikan hutan masyarakat adat adalah perwujudan dari sistem religi, ketaatan terhadap hukum yang terdapat dalam Pasang, dan prinsip hidup tallasa kamase-masea yang terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci : Pasang ri kajang, hutan, masyarakat adat, tradisi lisan