ANALISIS HIDROGEOKIMIA PANAS BUMI DI DAERAH WAWOLESEA KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA = GEOTHERMAL HYDROGEOCHEMICAL ANALYSIS OF WAWOLESEA REGION NORTH KONAWE REGENCY SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE


Aulia, Rizky Nurul (2023) ANALISIS HIDROGEOKIMIA PANAS BUMI DI DAERAH WAWOLESEA KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA = GEOTHERMAL HYDROGEOCHEMICAL ANALYSIS OF WAWOLESEA REGION NORTH KONAWE REGENCY SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D112201002_tesis_30-11-2022 cover1.png

Download (107kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D112201002_tesis_30-11-2022 1-2.pdf

Download (0B)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D112201002_tesis_30-11-2022 dp.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D112201002_tesis_30-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

Panas bumi merupakan energi sumber daya alam berupa air panas atau uap yang terbentuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air di bawah permukaan oleh batuan beku panas. Kabupaten Konawe Utara merupakan daerah dengan potensi panas bumi berupa manifestasi mata air panas. Manifestasi panas bumi yang teramati tersebut terletak pada Daerah Wawolesea melalui pengambilan dan analisis lima sampel mata air panas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat geokimia mata air panas, tipe mata air panas, menentukan temperatur bawah permukaan (reservoir) serta menganalisis genetik pembentukan mata air panas. Analisis dalam penelitian adalah Inductively Coupled Plasma-Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES) untuk memperoleh konsentrasi Na, K, Mg dan Ca, conductivity meter untuk mendapatkan konsentrasi Cl, metode visible spectroscopy untuk konsentrasi SO4 dan HCO3 diukur dengan titrasi asam basa dan penentuan jenis batuan menggunakan analisis petrografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe mata air panas termasuk dalam tipe air natrium klorida dengan persentase kation yang didominasi oleh Na 93,50% sedangkan anion didominasi oleh Cl sebesar 89,37% dengan temperatur mata air panas yaitu 50°C-54°C kemudian diplot kedalam diagram trilinier piper. Temperatur bawah permukaan reservoir diperkirakan 422,37°C-474,67°C. Genetik pembentukan mata air panas pada daerah penelitian menunjukkan bahwa pembentukan mata air panas erat kaitannya dengan aktivitas tektonik lempeng. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tipe mata air panas daerah penelitian adalah Natrium Klorida dengan temperatur bawah permukaan yang termasuk dalam sistem panas bumi bertemperatur tinggi yaitu >225°C dan genetik pembentukan mata air panasnya berdasarkan analisis petrografi berkaitan dengan tektonik lempeng, hal ini ditandai dengan kandungan Cl yang tinggi dan terdapat endapan travertin yang merupakan penciri panas bumi non-vulkanik.

Kata kunci: Panas bumi; mata air panas; diagram trilinier piper; Konawe Utara

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Geothermal; hot spring water;piper trilinear diagram; North Konawe
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 19 Mar 2024 02:35
Last Modified: 19 Mar 2024 02:35
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30314

Actions (login required)

View Item
View Item