RELASI SITUS-SITUS MEGALITIK DI KABUPATEN BANTAENG = RELATION OF MEGALITHIC SITES IN BANTAENG REGENCY


Hermawan, Hermawan (2022) RELASI SITUS-SITUS MEGALITIK DI KABUPATEN BANTAENG = RELATION OF MEGALITHIC SITES IN BANTAENG REGENCY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F071171302_skripsi_25-10-2022 cover1.png

Download (154kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F071171302_skripsi_25-10-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F071171302_skripsi_25-10-2022 dp.pdf

Download (240kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F071171302_skripsi_25-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Kebudayaan megalitik tidak hanya dipandang sebagai satu tinggalan artefaktual semata, namun sebagai satu himpunan data arkeologi yang lebih kompleks. Rekonstruksi kebudayaan dalam budaya megalitik dapat dilakukan sesuai dengan arahnya yaitu teknologi, sosial, dan ideologi. Salah satu wilayah yang mempunyai tinggalan megalitik yang cukup kompleks ialah wilayah Bantaeng serta tradisinya masih berlangsung hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tinggalan mepgalitik serta relasi antar situs megalitik yang ada di Kabupaten Bantaeng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi literatur, studi lapangan, yang kemudian dianalisis berdasarkan bentuk, fungsi maupun konteks serta melakukan pendiskusian dengan teori struktural-fungsional. Penelitian ini berlokasi di Situs Sinowa, Onto, Gantarang Keke dan Lembang Gantarang Keke. Terdapat 27 temuan yang dikelompokkan menjadi lima jenis temuan yakni batu pemujaan, lumpang, dakon, altar dan temu gelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa tinggalan memiliki bentuk yang serupa namun memiliki perbedaan fungsi. Pada kasus tertentu, terdapat perbedaan bentuk antar satu situs dengan situs lain, namun memiliki fungsi yang sama. Selain itu, fungsi temuan megalitik dibagi menjadi dua yakni profan dan sakral. Relasi situs dibentuk atas kehadiran To Manurung yang tergambar melalui mitologi, norma-norma sosial serta tradisi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa situs megalitik di Bantaeng diikat oleh geneologi To Manurung.

Keywords : Bantaeng, Megalitik, Relasi, Struktural-Fungsional, To Manurung

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Bantaeng, Megalithic, Relationship, Structural-Functional, To Manurung.
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 19 Mar 2024 01:54
Last Modified: 19 Mar 2024 01:54
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30298

Actions (login required)

View Item
View Item