PREDIKSI SUHU PERMUKAAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CITRA MULTITEMPORAL DI KOTA MAKASSAR, PAREPARE, PALOPO TAHUN 2031

Perubahan pembangunan mempengaruhi beberapa sektor, yaitu sektor sosial, politik, dan ekonomi sebagai akibat dari kondisi lingkungan sekitar yang sering berubah akibat tingginya tuntutan kebutuhan pembangunan tertentu, dan yang menjadi korban dari perubahan tersebut adalah kawasan hijau. Konversi lahan sangat umum terjadi, terutama di perkotaan, sehingga menyebabkan ketidakstabilan suhu di dalamnya yang disebabkan oleh material buatan yang memantulkan radiasi matahari. Metode yang digunakan adalah menghitung dinamika tutupan lahan dengan klasifikasi terpandu, perhitungan suhu permukaan lahan menggunakan saluran termal, kemudian dilakukan prediksi tutupan lahan menggunakan metode cellular automata. Hasil prediksi tutupan lahan juga digunakan sebagai masukan dalam memprediksi suhu permukaan lahan. Hasil yang diperoleh adalah tutupan lahan dari tahun 2011 dan 2021 menunjukkan peningkatan di Kota Makassar dengan tutupan lahan terbangun sebesar 21%, Kota Parepare meningkat sebesar 1,87%, dan Kota Palopo meningkat sebesar 7,86%. Penambahan lahan terbangun telah menempati lahan sawah, vegetasi, dan lahan terbuka yang mengakibatkan Kota Makassar dan Kota Parepare kehilangan daerah suhu rendah 20 dan munculnya suhu 28-32 C sedangkan Kota Palopo suhu 28 -32 Peningkatan luas lahan terbangun sebesar 41,9% Peningkatan terbesar di Kota Makassar, Parepare dan Palopo berturut-turut dengan peningkatan suhu rata-rata 0,06°C, 0,04°C, 0,01°C. Prediksi temperatur tahun 2031 akan mengalami kenaikan berdasarkan pemodelan yang dilakukan dengan temperatur yang terjadi di Kota Makassar pada tahun 2031. Kelas temperatur 28 - 32°C, Kota Parepare mengalami kenaikan temperatur pada kelas 28 - 32°C, dan Kota Palopo mengalami kenaikan suhu di kelas 28 - 32°C.

Kata Kunci: Land Surface Temperature, Landcover Changing, Remote Sensing, Cellular Automata, Makassar City, Parepare City, Palopo City.