SELEKSI SEGREGAN TRANSGRESIF POPULASI DOUBLE CROSS DAN THREE WAY CROSS UNTUK PRODUKSI DAN ANTOSIANIN TINGGI CABAI RAWIT = TRANSGRESSIVE SEGREGANTS SELECTION OF DOUBLE CROSS AND THREE WAY CROSS POPULATIONS TO YIELD AND HIGH ANTHOCYANIN OF CAYENNE PEPPER

ABSTRAK AZMI NUR KARIMAH AMAS. Seleksi segregan transgresif populasi double cross dan three-way cross untuk produksi dan antosianin tinggi cabai rawit (dibimbing oleh Yunus Musa dan Muh. Farid BDR).Cabai rawit merupakan komoditas sayuran yang memiliki nutrisi lengkap dan bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Program pemuliaan tanaman menjadi salah satu strategi untuk menghasilkan varietas unggul dengan produksi tinggi. Lamanya jangka waktu yang dibutuhkan dalam proses seleksi mendorong pengembangan metode seleksi yang efisien melalui metode seleksi segregan transgresif. Penelitian bertujuan untuk memperoleh galur-galur segregan transgresif pada generasi F3 dengan potensi produksi dan kandungan antosianin tinggi. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Tahap 1 (penanaman F2) dilaksanakan sejak Mei-Oktober 2022 dan tahap 2 (penanaman F3) dilaksanakan sejak November 2022-April 2023. Penelitian disusun dalam bentuk percobaan menggunakan Rancangan Augmented. Tahap pertama menggunakan galur yang berasal dari 10 hasil persilangan yaitu U/B//D/K, U/D//B/U, U/D//D/K, U/K//D/B, U/D//D/B, U/B//D/U, U/B//D/B, U/D//B, U/B//D, D/U//B dan 4 tetua cabai rawit sebagai varietas pembanding (Bara, Dewata, Ungara, dan Katokkon). Setiap hasil persilangan terdiri atas 4 famili sehingga terdapat 40 famili. Setiap famili dibagi menjadi 5 blok tanpa ulangan dan 4 tetua yang ditanam berulang pada setiap blok. Tahap pertama menghasilkan 112 famili yang terdiri dari 27 famili double cross dan 85 famili three-way cross dengan produksi tinggi hasil indeks seleksi generasi F2 yang kemudian akan dilanjutkan pada generasi F3. Tahap kedua menggunakan galur yang berasal dari hasil indeks seleksi generasi F2 yang terdiri dari 112 famili dan 4 tetua cabai rawit sebagai varietas pembanding (Bara, Dewata, Ungara, dan Katokkon). Setiap famili dibagi menjadi 5 blok tanpa ulangan dan 4 tetua yang ditanam berulang pada setiap blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter bobot buah merupakan karakter pendukung produksi dan diperoleh 18 famili segregan transgresif yang terdiri dari persilangan double cross yaitu U/B//D/K (G1.12.2, G1.7.1, dan G1.7.8) dan U/K//D/B (G4.11.3 dan G4.7.2) dan persilangan three-way cross yaitu U/D//B/U (G2.6.9), U/D//D/K (G3.2.7), U/D//D/B (G5.7.4), U/B//D/U (G6.8.5), U/B//D/B (G7.3.8), U/D//B (G8.1.1 dan G8.5.2), U/B//D (G9.1.7, G9.5.4, dan G9.6.1), dan D/U//B (G10.5.5, G10.7.1, dan G10.9.2). Analisis kandungan antosianin galur segregan transgresif generasi F3 menghasilkan 4 famili yaitu G1.7.8 dan G4.11.3 (double cross) serta G6.8.5, dan G9.6.1 (three-way cross) yang terdiri dari 23 galur dan terpilih 6 galur sebagai galur segregan transgresif dengan produksi dan kandungan antosianin tinggi.

Kata kunci : indeks seleksi, segregan transgresif, antosianin, cabai rawit.