SALURAN AIR BERBAHAN BATA DI BEKAS KOTA MAJAPAHIT KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI = Brick Aquaeducts In The Former City Of Majapahit, A Study Of Form and Function


Pratiwi, Sherli (2023) SALURAN AIR BERBAHAN BATA DI BEKAS KOTA MAJAPAHIT KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI = Brick Aquaeducts In The Former City Of Majapahit, A Study Of Form and Function. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F071191044_skripsi_17-10-2023 CAVER1.jpg

Download (245kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F071191044_skripsi_17-10-2023 BAB 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F071191044_skripsi_17-10-2023 DP.pdf

Download (137kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F071191044_skripsi_17-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 November 2025.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk dan fungsi saluran air berbahan bata di bekas Kota Majapahit dan mengetahui upaya pengelolaan air yang dilakukan oleh masyarakat era Majapahit. Dalam penelitian ini menggunakan teknik penelitian berupa: Survey Lapangan, wawancara (interview), dan data pustaka selanjutnya data yang terkumpul tersebut di analisis secara kualitatif dan hasilnya disaajikan dalam bentuk tulisan yang bersifat deskriktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air suci dan dewa raja pada masa Kerajaan Majapahit tidaklah terlepas dari latar belakang fungsi dan makna air suci dan dewaraja. Air suci memiliki fungsi yang ganda selain sebagai kebutuhan sehari-hari (bersifat profane) dan air suci yang berfungsi untuk keperluan agama. Di Bali air suci disebut dengan tirta yang sering difungsikan untuk memercikan tirta suci bagi umat Hindu setelah selesai bersembahyang. Membahas air suci di Majapahit difokuskan dengan melihat peranan air suci bagi masyarakat Majapahit pada masa lalu dengan terdapatnya peninggalan purbakala Candi Tikus yang berfungsi untuk petirtaan. Dengan adanya miniatur candi di tengah bangunannya yang melambangkan Gunung Mahameru tempat para dewa bersemayam dan sumber segala kehidupan yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir dari pancuran-pancuran/jaladwara yang terdapat di sepanjang kaki candi Tikus. Air ini dianggap sebagai air suci atau Amrtha sumber segala kehidupan. Jadi Makna ditempatkannya peninggalan candi petirtaan adalah untuk menyucikan kawasan zona kerajaan Majapahit pada masa lalu.
Kesimpulan penelitian ini adalah bangunan air di Trowulan, memiliki bentuk saluran air sama dengan saluran air pada umumnya sedangkan fungsi saluran air digunakan untuk mengendalikan banjir dan erupsi vulkanik yang berasal dari daerah pengunungan yang terletak di sekitar daerah Trowulan. Penelitian ini juga membahas mengenai fungsi saluran air selain untuk mengendalikan banjir, juga memiliki fungsi yang erat kaitan dengan kepercayaan masyarakat yang difungsikan sebagai air suci. Bangunan saluran air tersebut dibuat dengan memperhatikan geomorfologi Trowulan secara umum maupun sifat aktivitas vulkanisnya. Bangunan air juga digunakan untuk irigasi yang mengairi sawah-sawah yang berada di sekitar kota Majapahit. Data prasasti yang ditemukan di sekitar Trowulan menunjukkan bahwa di sekitar kota Majapahit memang terdapat persawahan yang pengairannya telah dikelola dengan baik.

Keywords : Fungsi Air, Trowulan, Saluran Air.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Function of Water, Trowulan, Water Channels.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 07 Mar 2024 00:54
Last Modified: 07 Mar 2024 00:54
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30056

Actions (login required)

View Item
View Item