PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI TEMMU TAUNG DI TINCO, KELURAHAN OMPO, KABUPATEN SOPPENG = COMMUNITY PERCEPTIONS OF THE TEMMU TAUNG TRADITION IN TINCO, OMPO VILLAGE, SOPPENG REGENCY

ANDI SYASTRALAPOTOBUNE. 2023. Persepi Masyarakat Terhadap Tradsi Temmu Taung Di Tinco, Kelurahan Ompo, Kabupaten Soppeng. (Dibimbing oleh Dafirah dan Firman Saleh).

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui proses pelaksanaan tradisi Temmu Taung di Tinco, Kelurahan Ompo, Kabupaten Soppeng, (2) mengidentifikasi dan mendeskripsikan Persepi Masyarakat Terhadap Tradsi Temmu Taung di Tinco, Kelurahan Ompo, Kabupaten Soppeng.

Tradisi Temmu Taung diyakini oleh masyarakat Soppeng dilaksanakan untuk tolaq bala (Menolak Bencana), demi keselamatan dan kesejahtraan manusia agar terhindar dari bencana. Tradisi Temmu Taung juga merupakan ucapan rasa syukur kepada tuhan atas reski yang berlimpah diberikan Tuhan kepada mereka selama setahun. Alasan peneliti tertarik untuk menulis skripsi ini adalah berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang peneliti lakukan dengan masyarakat yaitu untuk mengetahui lebih jauh tentang persepsi masyarakat Tinco, Kecamatan Ompo, Kabupaten Soppeng, terhadap Tradisi
Temmu Taung yang diadakan setiap tahun.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua penelitian yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan peneliti untuk mencari makna pengertian konsep, gejala, serta, mengetahui suatu fenomena. Penelitian kuantitatif melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan tentang pendapat orang atas sebuah isu atau topik. Adapun sumber data penelitian ini yaitu data primer, data sekunder, informan dan responden. Teknik pengumpulan data meggunakan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Temmu Taung merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat Tinco sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil panen dan sebagai tolaq bala serta mengenang jasa leluhur. Dalam pelaksanaan tradisi Temmu Taung, dikenal istilah Mappalemme rekko ota (simbol menyiapkan daun sirih) pada situs sejarah di Tinco dengan maksud sebagai rasa syukur atas hasil panen dengan mengundang pemerintah setempat dan warga masyarakat yang diacarakan secara seremonial. Proses pelaksanaan tradisi Temmu Taung memiliki beberapa tahap yang diantaranya seperti tahap persiapan tradisi, tahap pelaksanaan tradisi, tahap penyelesaian tradisi. Didalam tradisi ini juga melaksanakan berbagai ritual-ritual seperti mabissa arajang, massorong, maggere tedong, mappadendang, dan acule-culeng to riolo. Persepsi masyarakat tentang tradisi Temmu Taung sangat bervariasi. Masyarakat Ompo, Kabupaten Soppeng juga masih tetap merayakan tradisi Temmu Taung, karena di dalamnya menyimpan berbagai nilai luhur yang sangat tinggi.

Keywords : Persepsi, Tradisi Temmu Taung, Tinco, Soppeng